Kisah Cinta Dibalik Barong Landung yang Ikonik di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma

1 Maret 2023, 19:25 WIB
Ilustrasi topeng. /Pexels/Pixabay /

RINGTIMES BALI - Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma berlokasi di Ubud, Kabupaten Gianyar Bali.

Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma ini sering dikunjungi wisatawan asing ini, awalnya dibangun sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan topeng dan wayang. Topeng yang paling ikonik adalah topeng dari Bali.

Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma memiliki beberapa koleksi topeng dan wayang yang ikonik. Topeng ikonik diantaranya ada Baron Landung dan Wayang Kulit Bali ‘Ramayana’. Siapa sangka ternyata topeng-topeng ini menyimpan kisah unik.

Baca Juga: Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, Wisata Edukasi di Gianyar yang Ikonik

“Yang paling ikonik di sini itu topeng dari Bali, soalnya Pulau Bali itu kan terkenal dengan paduan warna dan umu topengnya. Kalau di sini umur topengnya kan asli tua dan terdapat di daerahnya masing-masing, dan sering dipakai buat acara kebudayaan juga,” ucap Desak, seorang staf di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, dilansir dari Antara, Rabu, 1 Maret 2023.

Salah satu cerita terkenal dari salah satu topeng ikonik yakni Topeng Barong Landung. Diceritakan bahwa seorang Raja Bali bernama Jaya Panggus jatuh cinta kepada Putri China bernama Kan Ching Wee, yang berlabuh di Pantai Utara Bali.

Raja Jaya Panggus membangun sebuah istana yang indah bernama Balingkan. Setelah menikah, Raja Jaya Panggus pergi mencari seorang wanita yang mau memberikannya keturunan untuk menjadi pewaris tahta selanjutnya. Lalu sang raja pergi dan bertemu dengan Putri Danau Batur.

Baca Juga: Keunikan Desa Bengkala di Bali dengan Julukan Desa Sunyi

Sang raja yang bertemu dengan Putri Danau Batur malah berbohong dan mengaku belum menikah. Pada saat melangsungkan pernikahan, mereka meminta kepada Dewa Danau Batur agar tidak ada orang yang mengganggu pernikahan mereka.

Namun, Kan Ching Wee yang kemudian menyusul suaminya pergi ke Danau Batur, malah bertemu dengan Ibu dan anak dari suaminya, Sang Dewa menjadi sadar bahwa mereka telah ditipu, karena ternyata Raja Jaya Panggus telah menikah.

Sebagai hukumannya, Dewa Danau Batur merubah Raja Jaya Panggus dan istrinya Kan Ching Wee menjadi Barong Lndung dan menugaskan Dewi Danau (Putri Danau) dalam setiap Upacara Galungan di Bali kedua Boneka ini akan memberitahukan kepada masyarakat tentang cerita mereka.

Baca Juga: 7 Villa di Bali Lengkap dengan Private Pool, Harga di Bawah Rp1 Juta

Sehingga, masyarakat Bali sadar dan tidak akan mengikuti kesalahan yang sama dengan mereka. Sesuai cerita yang berkembang di masyarakat Bali, mereka mempunyai dua orang anak, akan tetapi hanya satu saja yang lahir dalam cerita ini, yakni seorang anak perempuan bernama Galuh.***

Cek berita seputar wisata lokal Bali lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler