Solusi Nadiem Makarim untuk Guru Honorer di Indonesia

- 26 Mei 2023, 19:03 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem Makariem
Mendikbud Ristek Nadiem Makariem /Instagram.com/@nadiemmakarim

RINGTIMES BALI - Demi terciptanya pendidikan berkualitas di Indonesia, maka diperlukan para tenaga didik yang memiliki kompetensi mumpuni. Namun pada kenyataanya banyak dari tenaga didik, terutama para guru yang berstatus honorer masih terkatung-katung tanpa kepastian yang jelas dan kesejahteraannya cukup memprihatinkan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, permasalahan tersebut selalu menjadi momok dalam dunia pendidikan negeri ini. Maka dia pun memberi solusi untuk memudahkan para guru honorer mendapatkan kepastian status serta kesejahteraan yang baik.

Menurutnya, solusi yang akan diaplikasikan di tahun 2024, yaitu dengan hadirnya platform marketplace khusus guru. Platform ini nantinya sebagai data based atau daftar semua guru-guru yang boleh mengajar, yang nantinya bisa diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia.

"Sehingga pola perekrutan guru yang sebelumnya terpusat diadakan pemerintah pusat, akan diubah menjadi perekrutan secara real time dan langsung dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya rekrutmen guru dalam satu tahun, frekuensinya bisa dilakukan lebih dari satu kali sesuai kebutuhan sekolah,” jelas Nadiem saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu 24 Mei 2023, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Bersama Komunitas Malu Dong Gelar Beach Clean Up Bersihkan Pantai Sanur

Menurutnya, kriteria guru yang bisa masuk di dalam marketplace guru tersebut adalah guru-guru honorer yang sudah lulus seleksi, dan calon guru yang sudah lulus pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan yang sudah lulus uji kompetensi serta dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon guru ASN. 

Selain itu, dari sisi kesejahteraan guru pun lebih terjamin. Karena nantinya gaji serta tunjangan akan ditransfer secara otomatis oleh sekolah dimana dia bekerja. Sehingga pemerintah pusat ke depan tidak akan lagi melakukan transfer anggaran gaji dan tunjangan guru ASN kepada pemerintah daerah, namun akan langsung ditransfer kepada rekening sekolah.

"Menggunakan sistem pembelanjaan sekolah. Dengan cara itu diharapkan tidak ada lagi guru-guru yang diberikan gaji dan tunjangan dengan nilai ala kadarnya," jelas Nadim.

Sementara untuk pemerataan tenaga pendidik pada daerah-daerah khusus, pemerintah menjanjikan beasiswa PPG prajabatan dengan ikatan dinas, apabila prosesnya tak dituntaskan maka peserta akan mendapatkan penalti.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x