RINGTIMES BALI- Pemerintah Indonesia melakukan upaya pencegahan importasi virus Marburg, dengan cara memperkuat sistem keamanan di pintu masuk negara, guna mendeteksi penyakit yang mulai menjangkit di sejumlah negara ini.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa penguatan skrining kesehatan terhadap pelaku perjalanan dari negara-negara terinfeksi, dilakukan oleh pihak terkait pada fasilitas pelabuhan dan bandara.
“Untuk Marburg ini kami sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama di Afrika. Jadi penguatan pintu masuk itu terus dilakukan,” ucap Maxi, dikutip dari Antara, Kamis, 30 Maret 2023.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Pantau Stok dan Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional
Menurut Maxi, mekanisme pengamanan dan pengawasan ini dilakukan persis seperti penanganan COVID-19, yakni melalui deteksi gejala yang dialami pelaku perjalanan dan dengan mengambil sampel rujukan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, untuk pemeriksaan sampel, pihak Kemenkes RI telah menyediakan laboratorium khusus guna melakukan uji tersebut.
Gejala Marburg sama dengan penyakit malaria, DBD, dan tifus
Maxi juga menyebutkan bahwa gejala yang ditimbulkan dari penyakit Marburg ini sama dengan gejala penyakit malaria, DBD, dan tifus, yang umum ditemukan di Indonesia.