Network
RINGTIMES BALI- Pulau Bali memiliki kain tenun tradisional yang dikenal luas di masyarakat, yaitu kain endek. Kain tenun endek merupakan warisan budaya kreatif masyarakat Bali yang telah tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional.
Pemilik rumah produksi kain tenun Endek Sekar Jepun Etmy Sukarsa mengatakan bahwa, semenjak digalangkan pemakaiannya oleh pemerintah, kain endek Sekar Jepun sudah mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan usia.
“Zaman sekarang kan sudah digalangkan untuk memakai endek oleh pemerintah, jadi banyak pegawai maupun anak-anak muda banyak yang pakai kain endek sekar jepun ini,” ujar Etmy Sukarsa, dilansir dari Antara, Selasa, 28 Maret 2023.
Baca Juga: Damkar Badung Gelar Diklat Aparatur Bela Negara, Tingkatkan Kedisiplinan Personel
Adapun keunikan Kain tenun endek Sekar Jepun adalah karena hanya diproduksi di Kota Denpasar saja. Kerajinan kain tenun tradisional yang cukup terkenal adalah kain tenun endek ‘Sekar Jepun’. Kain tenun ini memiliki daya tarik tersendiri, karena tempat produksinya hanya ada di Kota Denpasar.
Selain itu, proses pembuatan kain tenun ini terbilang cukup unik, karena memakai benang jenis lusi dan pakan. Namun, juga bisa menggunakan benang sutra serta katun. Kain tenun endek dibuat dengan cara menganyam dua benang.
Selain pembuatanya membutuhkan dua jenis benang yang berbeda, waktu pembuatan yang dibutuhkan untuk membuat satu kain endek sepanjang 2,5 meter bisa memakan 5 sampai 6 hari. Ini karena dalam pembuatannya melalui lima tahap atau proses penting.
Hingga saat ini pembuatan kain tenun Sekar Jepun masih menggunakan alat-alat tradisional. Tahap pertama yakni pemintalan benang, tahap kedua pencelupan benang dasar, tahap tiga pewarnaan sesuai motif, tahap empat pencucian benang dan pengeringan, dan tahap terakhir proses menunun (dicucuk).
Baca Juga: Pemkab Badung Upayakan Penurunan Stunting dan Kemiskinan, Guna Capai Target Pembangunan
