Kemenkes Sebut Pangan Lokal yang Bisa Cukupi Kebutuhan Protein Anak Stunting

- 28 Maret 2023, 19:55 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa pangan lokal di Indonesia, mengandung protein hewani yang tinggi dan cukup untuk atasi permasalah stunting pada anak dan balita.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa pangan lokal di Indonesia, mengandung protein hewani yang tinggi dan cukup untuk atasi permasalah stunting pada anak dan balita. /Tim Purwakarta News /

RINGTIMES BALI- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa pangan lokal di Indonesia, mengandung protein hewani yang tinggi dan cukup untuk atasi permasalah stunting pada anak dan balita.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, mengatakan bahwa pihak Kemenkes khususnya dalam tahun ini, sedang mengencarkan bagaimana caranya agar masyarakat mampu menyiapkan pangan lokal, yang jika dilihat kandungan proteinnya sudah cukup untuk mencegah anak menjadi stunting

Dalam acara Peluncuran COVID-19, Nadia menyebutkan bahwa, pihaknya terus berupaya agar target dan sasaran penurunan stunting, dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein tinggi ini bisa tercapai dalam kurang dari dua tahun, karena mengingat sisa masa jabatan Menteri Kemenkes RI Budi Gunadi Sadikin yang sisa 1,5 tahun lagi.

Lebih dijelaskan bahwa, protein hewani yang tinggi terkandung dalam susu, ikan, dan telur. Sehingga menurut Nadia, pemenuhan asupan gizi protein hewani ini sudah seharusnya didapatkan dengan mudah dan juga murah, oleh setiap keluarga yang punya ibu hamil dan balita.

Baca Juga: Viral Warga Puncak Gerebek Warung Bakso yang Buka Siang Hari, MUI Bogor Gelar Rakor

Selain itu, pemenuhan asupan protein hewani ini, harus dibarengi dengan sosialisasi perubahan pola makan keluarga di Indonesia. Sosialisasi ini wajib menekankan pada takaran gizi masing-masing kandungan, agar menjadi lebih seimbang. Langkah ini pastinya mampu mendukung kecerdasan dan kesehatan anak bangsa jadi lebih baik.

“Kalau dulu pola makan mending banyak nasi, sekarang tidak. Kita banyakan lauknya, nasinya kita sedikitkan supaya anak Indonesia lebih cerdas, tapi itu tidak harus beli,” ujar Nadia, dilansir dari Antara, Selasa, 28 Maret 2023.

Sementara itu, menurut Nadia sosialisasi tentang makanan dengan kandungan protein hewani serta perubahan pola takaran makanan, juga harus diikuti dengan sosialisasi dan pernyataan bahwa konsumsi rokok bapak-bapak, akan mengurangi biaya anak untuk dapat makan makanan yang mengandung protein tinggi.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sediakan Layanan Mudik Gratis ke Pulau Raas Kabupaten Sumenep

Halaman:

Editor: Mahatmanta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x