Kemhan Uji Coba Senapan Produksi Swasta Lokal, Tanda Industri Pertahanan Makin Berkembang

- 26 Maret 2023, 07:30 WIB
Arsip foto - Salah seorang personel Balitbang Kemhan melakukan uji fungsi purwarupa senapan serbu IFAR 22 Kaliber 5,56 mm di Laboratorium Litbang TNI Angkatan Darat, Batu Jajar, Bandung, Jawa Barat.
Arsip foto - Salah seorang personel Balitbang Kemhan melakukan uji fungsi purwarupa senapan serbu IFAR 22 Kaliber 5,56 mm di Laboratorium Litbang TNI Angkatan Darat, Batu Jajar, Bandung, Jawa Barat. /ANTARA/HO-Balitbang Kemhan RI.

RINGTIMES BALI - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) baru saja melakukan uji fungsi purwarupa senapan serbu IFAR 22 Kaliber 5,56 mm yang diproduksi perusahaan pertahanan swasta lokal.

Uji fungsi purwarupa senapan serbu bullpup buatan PT Republik Armamen Industri ini, dilakukan di Laboratorium Litbang TNI Angkatan Darat, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Matra Darat Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Cpl. Saiful dan Kepala Laboratorium Dislitbangad Kolonel Arh. Saptarendra Prasada.

Berdasarkan keterangan, IFAR 22 dilengkapi dengan sistem operasi gas piston dengan berat kosong 3,6 kilogram untuk laras dengan ukuran 16 inch, serta 3,7 kilogram untuk laras berukuran 20 inch.

Baca Juga: Nelayan Hilang di Perairan Labuan Sait Uluwatu, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Sementara itu, Direktur PT Republik Armamen Industri Baskoro Gondokusumo menyampaikan, dengan berbagai kerja sama dan kolaborasi yang dibangun antara Pemerintah Indonesia dengan pihak swasta menandakan bahwa industri pertahanan Indonesia sudah semakin berkembang.

Menurut Baskoro, uji coba IFAR 22 sebagai salah satu momen awal Indonesia bisa mandiri dari sisi ketahanan dan pertahanan nasional.

Ia juga menambahkan, terkait prototipe ini sebagai titik awal yang sangat bagus untuk Indonesia agar ke depannya bisa memproduksi alutsista.

Penguatan industri pertahanan turut berkontribusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan untuk mencapai minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimum, sekaligus kemandirian pengadaan alutsista pada 2029 mendatang.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x