RINGTIMES BALI - Pemerintah Indonesia melalui kerja sama dengan SeaCleaners meluncurkan Mobula 8 atau kapal pengangkut sampah di laut, yang mulai beroperasi di sekitar perairan Tanjung Benoa, Denpasar, Bali.
Kapal produksi lembaga non profit asal Prancis SeaCleaners itu, berlayar langsung dari Prancis ke Indonesia, dan akan mulai mengangkut sampah selama 2 sampai 3 tahun di wilayah perairan Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Raja Ampat Papua Barat.
Berdasarkan keterangan Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Helyus Komar, alasan Bali dipilih menjadi tempat operasi tahap pertama Mobula 8 karena, Bali merupakan wajah dari Indonesia.
Selepas acara peluncuran Mobula 8 yang digelar di Pelabuhan Tanjung Benoa, Denpasar, Senin, 20 Maret 2023, Helyus mengatakan bahwa selain sebagai bukti bahwa Pemerintah Indonesia peduli dengan kebersihan laut, peluncuran kapal pengangkut sampah ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari nota kesepahaman kerja (MoU) yang sudah diteken.
Baca Juga: Gol Telat Franck Kessie untuk Barcelona Hempaskan Real Madrid dari Perburuan Gelar La Liga
Teken kerja sama ini dilakukan pada Juli 2022 lalu, oleh Kemenko Marves dengan lembaga nonprofit asal Prancis tersebut. Sementara itu, ketertarikan Indonesia untuk memiliki kapal pengangkut sampah laut, disampaikan langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kepada pihak SeaCleaners.
“Untuk operasinya, SeaCleaners menunjuk perwakilan Bali, yang bekerja sama dengan Rotary untuk pengolahan sampah,” ujar Helyus Komar, dilansir dari Antara, Rabu, 22 Maret 2023.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Staf Ahli Kemenko Marves Bidang Sosio-Antropologi Basilio D. Araujo. Ia mengatakan bahwa Mobula 8, rencananya akan pertama beroperasi di Bali selama 1 tahun, lalu akan lanjut mengangkut sampah di Labuan Bajo dan Raja Ampat.
Ia juga menjelaskan bahwa perairan Bali kerap mendapat sampah laut kiriman dari arah Sulawesi, sehingga Mobula 8 pertama-tama akan beroperasi di sekitar Pelabuhan Tanjung Benoa, kawasan hutan bakau Benoa, dan di bawah Jalan Tol laut Bali Mandara.