Hari Raya Nyepi Siratkan Kedamaian Alam dalam Kesunyian Menuju Keseimbangan

- 19 Maret 2023, 21:40 WIB
Hari Raya Nyepi siratkan kedamaian alam dalam kesunyian menuju keseimbangan
Hari Raya Nyepi siratkan kedamaian alam dalam kesunyian menuju keseimbangan /Ringtimes Bali/I Gede Sarjana

Baca Juga: 12 Ogoh-ogoh Terbaik se-Kota Denpasar Tampil di Kasanga Festival

Dilansir dari Surat Edaran Parisada Hindu Dharma Indonesia tentang pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Catur Brata Penyepian adalah sebuah ritual tahunan yang memiliki spirit kultural yang berisi 4 larangan.

Ritual ini harus dilakukan tanpa ada bunyi pengeras suara dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam hari.

Namun ritual ini dikecualikan bagi yang sakit atau membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan.

Catur Brata Penyepian sendiri terdiri dari : 

- Amati Geni: Dilarang menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.

Baca Juga: Gubernur Bali Akan Tindak Tegas WNA yang Ugal-ugalan di Jalan, Pastika: Setuju demi Pariwisata Berkualitas

-Amati Karya: Dilarang melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.

Amati Lelungan: Dilarang bepergian ke luar rumah, akan tetapi senantiasa introspeksi diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi /Ista Dewata.

- Amati Lelanguan: Dilarang mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.

Halaman:

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x