RINGTIMES BALI - Mengantisipasi terulangnya kembali bisnis 'nakal' kepada wisatawan mancanegara (wisman) asal China yang dilakukan sejumlah oknum agen/biro perjalanan dengan menawarkan paket wisata murah di Bali, mendapatkan atensi serius Pemerintah Provinsi Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, kejadian yang mencuat pada tahun 2018 lalu itu sangat merugikan dunia pariwisata di Pulau Dewata dan tidak boleh terulang kembali.
Tjok Pemayun menuturkan dirinya telah mengumpulkan seluruh travel agen/biro perjalanan beserta tour guide yang biasa membawa wisman China untuk menyamakan persepsi terkait regulasi yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Ketua DPD REI Sebut Tren Penjualan Villa di Bali Alami Peningkatan di 2023
"Selain itu ada juga Satgas (satuan tugas) yang terdiri dari berbagai instansi guna memantau hal-hal tersebut. Karena kami ingin wisatawan berkunjung ke Bali, dapat menikmati pariwisata yang berkualitas," tutur Tjok Pemayun kepada Ringtimes Bali, Selasa 21 Februari 2023.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menegaskan tidak akan mentolerir lagi, jika masih ditemukan praktik curang yang diistilahkannya 'jual beli kepala' wisatawan China.
Paket 'jual beli kepala' yang dimaksud ialah para biro/agen perjalanan asal China yang memiliki jaringan toko di Bali bekerjasama dengan tour guide lokal. Lalu mengarahkan setiap pembelian wisatawan ke toko jaringan tersebut.
Baca Juga: Gubernur Koster Sebut Penataan Pura Agung Besakih Rampung Akhir Februari 2023
Dengan demikian, maka margin paket wisata yang dijual mampu ditekan serendah-rendahnya, tetapi sangat merugikan wisatawan.