Network
RINGTIMES BALI - Kepala Dinas Pariwisata Bali melakukan komunikasi dengan asosiasi biro perjalanan IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association) guna memaksimalkan kedatangan wisatawan.
Sejak adanya kebijakan bebas karantina dan wisatawan 42 negara dipermudah dengan layanan Visa on Arrival, mereka menjadi lebih leluasa berlibur di Bali.
IINTOA sebagai asosiasi biro perjalanan yang khusus menangani wisatawan yang masuk ke Bali (Inbound Tourist) dinilai harus bertanggung jawab dan duduk paling depan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan sesuai tugas dan keahliannya.
Baca Juga: Kejutan Baru, Naik Dokar di Denpasar Gratis Tiap Sabtu Minggu
Kadis Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun saat menerima kedatangan IINTOA, 21 Maret 2022 meminta pelaku pariwisata ini mencari pasar-pasar potensial.
"Jangan hanya promosi untuk memenuhi kebutuhan saat ini, akan tetapi harus bisa membaca peluang, menganalisa kondisi outbound serta melihat kondisi perekonomian negera-negara yang ada di dunia. Contohnya dulu pemerintah melakukan promosi ke India, justru ditertawakan, tapi sekarang India menjadi pasar nomor 3," ujar Tjok Bagus Pemayun.
Dalam kesempatan tersebut, ketua DPD IINTOA Bali, Wisnu Arimbawa, meminta kepada pemerintah daerah agar selalu menjalin komunikasi intensif dengan pelaku pariwisata, khususnya biro perjalanan wisata.
Baca Juga: Kapolresta Denpasar Sidak Minyak Goreng di Pasar Kreneng: Masyarakat Gak Usah Khawatir
Hal ini lantaran pihak pertama yang akan berhadapan dengan wisatawan adalah biro perjalanan wisata.
"Contohnya ketika ada perubahan harga tiket masuk daerah wisata, yang pertama merasakan adalah biro perjalanan, maka dari itu dimohon komunikasi selalu dilakukan sebelum terjadi perubahan kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pariwisata," ucap Wisnu Arimbawa.
