RINGTIMES BALI - Pemerintah melalui Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan Fadjroel Rahman mengimbau warga yang berada di negara tersebut untuk waspada pasca demonstrasi sejak 2 Januari 2022 lalu yang berujung pada kerusuhan.
Saat ini jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kazakhstan sebanyak 140 orang yang tersebar di Nur Sultan Almaty, Burabay dan lainnya sementara 3 orang berada di Tajikistan, dilansir dari Antaranews.com, Minggu 9 Januari 2021.
Penyebab kerusuhan di negara itu dilaporkan diakibatkan adanya penghapusan pembatasan harga gas cair (LPG) pada 2022 yang memicu kenaikan harga barang.
Baca Juga: Mantan Finalis Masterchef Malaysia dan Suami Didakwa Kasus Pembunuhan ART asal Indonesia
Kedua dilaporkan adanya dugaan korupsi di badan pemerintahan, ketiga adanya kesenjangan pendapatan warga dan kesulitan ekonomi yang diperparah adanya pandemi Covid-19.
Dilaporkan Reuteurs per 7 Januari ada sekitar 26 orang demonstran meninggal dan 18 orang polisi serta korban luka-luka mencapai kurang lebih 1000 orang dan yang ditangkap polisi sekitar 3.800 orang.
WNI Indonesia yang berada di negara tersebut, melalui KJRInya mengimbau agar selalu waspada, berhati-hati dan menjauhi kerumuman demonstran.
Tidak bepergian ke luar rumah kecuali untuk hal penting mendesak.
Mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat dan tidak ikut terlibat dalam aksi massa di wilayahnya.