Aksi Protes Kericuhan Marak Terjadi di Eropa Akibat Lockdown

- 25 November 2021, 15:44 WIB
Aksi protes dan kericuhan marak terjadi di Eropa akibat lockdown.
Aksi protes dan kericuhan marak terjadi di Eropa akibat lockdown. /Tangkapan layar Youtube/Cihangir & Münevver

Di kota Brussel Belgia, polisi melaporkan ada sekitar 35 ribu orang turun ke jalan untuk melakukan aksi protes terhadap penguncian parsial untuk menanggulangi wabah Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Austria Terapkan Lockdown

Sebagian besar demonstran yang ikut mengungkapkan kalau mereka menolak larangan mengunjungi restoran atau bar bagi mereka yang belum di vaksin.

Di Negara yang berbeda, setelah Austria menjalankan lockdown pada negaranya, demo pun pecah dan menyebabkan sekitar 6.000 orang berkumpul di Kota Linz untuk menolak kebijakan lockdown tersebut.

Sehari sebelumnya, sekitar 40 ribu orang melakukan demonstrasi di kota Wina Austria untuk melakukan demonstrasi yang sama.

Baca Juga: Lockdown di India Tidak Mempan Atasi Covid-19, Polusi Udara Justru Memburuk

Di Negara Prancis, demonstrasi penolakan lockdown juga pecah. Terjadi di kota Guadeloupe, demonstran melakukan aksi anarkis seperti merusak properti dan membakar took-toko serta apotek.

Pada saat demonstrasi tersebut, pihak kepolisian menangkap sekitar 38 orang demonstran yang diduga sebagai pelopor aksi anarkis sedangkan pihak kepolisian, 2 petugas mengalami luka-luka

Di tengah aksi tersebut, beberapa pejabat kesehatan merasa khawatir karena banyak Negara harus bersiap menghadapi lebih banyak kasus positif Covid-19 dan kematian yang disebabkan olehnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, India Umumkan Lockdown di New Delhi hingga 7 Juni 2021

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: npr.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x