RINGTIMES BALI – Gelombang protes pecah di beberapa Negara di zona Eropa. Aksi protes ini akibat dampak dari adanya pemberlakuan lockdown daerah yang sempat menjadi topik pemerintah.
Protes ini terjadi di beberapa Negara Eropa seperti Belgia, Prancis, Belanda dan Austria. Demonstran ini beranggapan kalau lockdown yang dilakukan akan mempengaruhi kegiatan masyarakat yang sudah berjalan
Demo ini tidak hanya membuat pemerintah dan pihak keamanan kesulitan namun juga memberikan dampak financial yakni adanya perusakan properti Negara.
Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Belanda Usai Penerapan Lockdown Parsial, Puluhan Pengunjuk Rasa Ditangkap
Dikutip dari Npr pada Rabu 24 November 2021, pemerintah di masing-masing Negara memberikan izin untuk menggunakan senjata kepada pihak kepolisian dalam upaya pertahanan diri dari massa demo yang semakin anarkis.
Di Belanda, protes terjadi mulai dari hari sabtu malam waktu setempat yang berlangsung di kota Den Haag.
Para demonstran menyalakan kembang api di seluruh kota tersebut, merusak properti dan melempari petugas dengan batu dan kembang api.
Baca Juga: Wabah Baru Menyebar, China Lockdown Daerah Dalian dan Karantina Mahasiswa Universitas Zhuanghe
Pihak keamanan dan juga polisi menahan demonstran tersebut sampai pukul 1 dini hari waktu setempat.
Kepolisian akhirnya menahan 19 orang yang diduga sebagai dalang demonstrasi tersebut dan dengan 5 petugas kepolisian mengalami luka-luka.