Kerusuhan Pecah di Belanda Usai Penerapan Lockdown Parsial, Puluhan Pengunjuk Rasa Ditangkap

- 22 November 2021, 16:49 WIB
Kerusuhan pecah di Belanda usai penerapan Lockdown Parsial.
Kerusuhan pecah di Belanda usai penerapan Lockdown Parsial. /Tangkapan layar Youtube/Cihangir & Münevver

RINGTIMES BALI – Kerusuhan terjadi di Belanda akibat penerapan Lockdown Parsial pada 20 November 2021.

Warga melakukan unjulk rasa akibat penerapan Lockdwon Parsial di beberapa provinsi, bahkan beberapa pengunjuk rasa melempar batu dan kembang api kea rah polisi.

Dilansir laman, petugas anti huru hara menangkap 15 orang di Den Haag, salah satunya karena melemparkan batu melalui kaca depan ambulans yang lewat.

Baca Juga: Hujan Uang di Tol California-AS, Pengendara Heboh Turun ke Jalan Hingga Jalur Ditutup

Kerusuhan ini menyebabkan 5 petudas terluka di Belanda serta 40 orang ditangkap di 3 provinsi berbeda akibat protes lockdown di malam kedua diantaranya di kota barat Alkmaar dan kota timur Almelo.

Diketahui kerusuhan terjadi sehari setelah polisi menembaki pengunjuk rasa di Rotterdam, dimana ada 3 orang terluka dan 51 orang yang ditangkap.

Sebelumnya pada Januarai, perusuh juga menyerang polisi dan membakar jalan-jalan di Rotterdam setelah jam malam diberlakukan.

Baca Juga: Petinggi Partai Komunis Dikecam Seluruh Netizen Vietnam karena Makan Makanan Mewah

"Kerusuhan dan kekerasan ekstrem terhadap petugas polisi, polisi anti huru hara dan petugas pemadam kebakaran tadi malam di Rotterdam menjijikkan untuk dilihat," kata Menteri Kehakiman Fers Grapperhaus dalam sebuah pernyataan.

“Memprotes adalah hak besar dalam masyarakat kita, tetapi apa yang kita lihat tadi malam hanyalah perilaku kriminal. Tidak ada hubungannya dengan demonstrasi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x