Dia mengklaim kesejahteraan dan daya beli pekerja telah turun.
Baca Juga: Heboh, Via Vallen di Cap Plagiat MV IU, Netizen Ramai-ramai Kecam, Dyrga 'Ngeles': No Plagiat
Dia mengklaim kesejahteraan dan daya beli pekerja telah turun.
Baca Juga: Heboh, Via Vallen di Cap Plagiat MV IU, Netizen Ramai-ramai Kecam, Dyrga 'Ngeles': No Plagiat
"Di mana peran pemerintah untuk melindungi rakyatnya khususnya yang menggantungkan penghidupannya dari industri legal ini?" kata Sudarto.
"Di mana peran pemerintah untuk melindungi rakyatnya khususnya yang menggantungkan penghidupannya dari industri legal ini?" kata Sudarto
Sudarto mengatakan selama ini pemerintah mengandalkan sektor IHT dalam penerimaan negara melalui cukai dan pajak hasil tembakau. Namun, mereka merasa hanya dijadikan sapi perah pemerintah.
Baca Juga: Jagoan PDIP Siap Tarung di Pilkada 2020, Megawati : Jangan Pusingkan Dana!
"Pekerja juga butuh kelangsungan bekerja dan penghidupan yang layak. IHT bukan sapi perah bagi penerimaan negara, tetapi tidak ada stimulus yang signifikan untuk terus bisa bertahan," tegasnya.
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) juga sebelumnya telah menyatakan keberatan apabila pemerintah menaikkan cukai rokok sampai 20 persen.
Meskipun pada dasarnya mereka tidak anti dengan adanya kenaikan cukai.
Baca Juga: Catat Ini Janji Menaker Ida untuk Jadwal Pencairan BLT BPJS Subsidi Gaji Termin II
Editor: I GA Putu Yuliani Dewi
Sumber: Warta Ekonomi