4 Fakta Tragedi G30S PKI, Penculikan Jenderal TNI di Balik Peristiwa Sejarah Kelam Indonesia

- 30 September 2020, 09:18 WIB
4 Fakta Tragedi G30S PKI, Penculikan Jenderal TNI di Balik Peristiwa Sejarah Kelam Indonesia
4 Fakta Tragedi G30S PKI, Penculikan Jenderal TNI di Balik Peristiwa Sejarah Kelam Indonesia /RomaDecade/

RINGTIMES BALI - Tragedi G30S PKI menjadi salah satu sejarah kelam di Negara Republik Indonesia. Dan hingga kini tidak pernah terungkap fakta yang sebenarnya. Berikut 4 fakta tragedi G30S PKI mulai dari penculikan Jenderal TNI.

Bagaimana tidak, tepat pada tanggal 30 September 1965 terjadi tragedi pemberontakan PKI yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta serta penculikan terhadap 10 perwira Tentara Nasional Indonesia.

Peristiwa ini menjadi tragedi paling kelam dan hingga kini makna 30 September 1965 menjadi luka lama yang tak kunjung sembuh dengan masih banyak pertanyaan terkait PKI yang belum terjawab.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Latar belakang munculnya gerakan PKI dikutip RINGTIMES BALI dari Wikipedia, pada awal tahun 1965 fakta bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai komunis terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet.

Sampai pada tahun 1965 anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan para petani anggota Barisan Tani Indonesia yang berjumlah 9 juta anggota.

Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis serta pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Harta nya 'Diobok-obok' usai Dicopot karena PKI? Tak Memiliki Utang

Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan. Kemudian, Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekret presiden – sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI. Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata dengan mengangkat para jenderal militer ke posisi-posisi yang penting.

Sukarno menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin". PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan hangat dan anggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara Nasionalis, Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Pikiran Rakyat Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x