PERHATIAN! Soal Tsunami 20 Meter di Jawa, BMKG Imbau Warga Tak Panik Ikuti 7 Langkah Mitigasi ini

- 29 September 2020, 13:04 WIB
Prediksi Gempa Tsunami 20 Meter di Jawa, BMKG Imbau Warga Tak Panik Ikuti 7 Langkah Mitigasi Berikut
Prediksi Gempa Tsunami 20 Meter di Jawa, BMKG Imbau Warga Tak Panik Ikuti 7 Langkah Mitigasi Berikut /Pixabay.com

RINGTIMES BALI - Viralnya informasi adanya prediksi gempabumi dan tsunami setinggi 20 meter di Selatan Jawa berdasarkan penelitian ITB dan lembaga lainnya, ditanggapi serius oleh BMKG. Menurut BMKG adanya informasi tersebut bukan bermaksud untuk membuat masyarakat panik melainkan penelitian untuk memperkuat mitigasi bencana khususnya di daerah rawan bencana.

Dalam siaran rilisnya yang dikutip RINGTIMES BALI, Selasa 29 September 2020, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sebagai negara berpotensi rawan bahaya gempabumi dan tsunami, penelitian/ kajian gempabumi dan tsunami di Indonesia perlu selalu didorong dengan tujuan bukan untuk menimbulkan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Namun untuk mendukung penguatan sistem mitigasi bencana, sehingga kita dapat mengurangi atau mencegah dampak dari bencana itu, baik jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan bangunan dan lingkungan.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Dipaparkannya, seejak beberapa tahun yang lalu beberapa peneliti telah melakukan kajian potensi kejadian tsunami di Pantai Selatan Jawa yang dapat mencapai ketinggian 20 meter akibat gempabumi megahtrust.

Metode, pendekatan, dan asumsi yang dilakukan dalam tiap penelitian tersebut berbeda, namun hasilnya kurang lebih sama, yaitu potensi terjadinya tsunami dengan ketinggian sekitar 20 meter, dalam waktu 20 menit gelombang tiba di pantai sejak terjadinya gempa.

Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Widjo Kongko (2018), Ron Harris (2017 - 2019), dan yang terakhir oleh tim lintas lembaga yang dipimpin oleh ITB dan didukung oleh BMKG.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Hasil penelitian tersebut diperlukan untuk menguatkan sistem mitigasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, mengingat potensi kejadian gempabumi dan tsunami di Indonesia tidak hanya berada di pantai selatan Jawa saja, namun berpotensi terjadi di sepanjang pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,

ataupun pantai yang berdekatan dengan patahan aktif yang berada di laut (Busur belakang atau back arc thrusting, ataupun membentang sampai ke laut, dengan berbagai potensi ketinggian gelombang tsunami.

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x