Network
RINGTIMES BALI - Gonjang-ganjing akan terjadinya resesi yang menghampiri Indonesia kian santer terdengar. Ini merupakan salah satu dampak dari pandemi covid-19 yang tak kunjung usai.
Perlu diketahui, resesi merupakan keadaan dimana pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini jadi dalam waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Resesi dapat terjadi ketika PDB berada di angka negatif, selain itu akan terjadi peningkatan pengangguran. Penjualan dalam ritel akan terjadi penurunan dan pendapatan akan menyusut dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Breaking News, Banjir dan Longsor Kepung Enam Kecamatan di Aceh Barat Daya
Negara tetangga seperti Singapura, salah satu negara maju telah menghadapi resesi. Saat ini, Indonesia akan bersiap menghadapi bayang-bayang resesi.
Pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat ini, ada pada angka yang negatif. Pada kuartal II ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada pada angka minus yaitu sebesar 5,32 persen, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di JURNAL PRESISI dengan judul " Resesi di Indonesia Diprediksi Terjadi Secara Singkat, Simak Penjelasannya "
Sedangkan untuk kuartal III, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan kembali negatif, yaitu hampir mencapai angka 2,9 persen.
Baca Juga: Update Sebaran Covid 19 di Bali 23 September 2020, Denpasar Masih Tertinggi
Ekonom Universitas Airlangga, Gigih Prihantono, S.E., M.S.E mengungkapkan bahwa pertumbuhan perekonomian di Indonesia bergerak ke arah yang tepat.
Ia juga menuturkan bahwa akan terjadi suatu masalah jika pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih buruk dibanding dengan kuartal kedua.
