RINGTIMES BALI - Untuk pertama kalinya sejak 1998, Indonesia diperkirakan akan masuk ke jurang resesi dan mencatatkan kontraksi ekonomi atau pertumbuhan negatif untuk tahun 2020.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merevisi perkiraan angka pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen.
"Kemenkeu melakukan revisi forecast, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen, yang terbaru minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen," ujar Sri, Selasa 22 September 2020.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Ini artinya, negatif teritory terjadi pada kuartal III dan kemungkinan masih berlangsung pada kuartal IV yang kita berusaha mendekati nol atau positif, katanya.
Dia menjelaskan, revisi tersebut dilakukan seiring dengan kondisi penyebaran Covid-19 di Tanah Air yang masih tinggi sehingga menekan sisi konsumsi.
Padahal, seperti negara-negara berkembang lainnya, konsumsi menyumbang hampir 60 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Pada kuartal I/2020 konsumsi rumah tangga tercatat masih tumbuh 2,6 persen. Namun, kemudian terkontraksi alias minus 5,6 persen di kuartal kedua.
Sementara untuk kuartal III juga diperkirakan masih akan terkontraksi di rentang minus 3 persen hingg 1,5 persen.