Refly Harun Bilang, KAMI Masuk dalam Rezim Jokowi Kita Dungu Juga Seperti Keledai

- 3 September 2020, 10:45 WIB
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun /

RINGTIMES BALI - Salah seorang deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia KAMI, Refly Harun, mengatakan organisasi massa dan parpol hanya membuat gerakan KAMI tak lancar dan tak cair.

Bahkan, katanya masih ada suara kontra menyindir dan menyarankan KAMI sebaiknya jadi partai politik atau organisasi massa.

Penjelasan pakar hukum tata negara itu menegaskan bantahan terkait cuitan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon soal perlunya KAMI dalam demokrasi.

Baca Juga: Gelar Doktornya Dipertanyakan, Hanura Sebut Refly Harun Pemahamannya Sempit Soal Makar

"Justeru kalau jadi organisasi massa atau partai politik, gerakan ini tidak lincah dan tidak cair. Akan terlalu kaku dan akan terjebak dengan perebutan kekuasaan dengan kontestasi elektoral yang saat ini masih penuh kecurangan, kekacauan," ungkap Refly.

Lebih lanjut, Refly menilai KAMI sulit masuk ke dalam sistem rezim yang masih kacau karena saat KAMI tetap memaksakan masuk sebagai parpol, maka hal itu sama saja dungu dengan terjebak dalam lubang yang sama.

"Kalau kita masuk ke dalam rezim begitu ya kita dungu juga. Masuk sebuah rezim kedunguan, kita cenderung terjebak ke dalam lubang yang sama seperti keledai," tegas Refly sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul "KAMI Tutup Peluang Jadi Parpol di Rezim Jokowi, Refly: Dungu Serupa Keledai, Terjebak Lubang Sama" yang dikutip dari kanal YouTube miliknya, Kamis 3 September 2020.

Baca Juga: Ini Tiga 'Putra Mahkota' Jokowi yang Diramal Refly Harun Berpeluang Maju di Pilpres 2024

Sementara itu, Refly pun tak lupa menyinggung penyelenggaraan pemilu yang mahal sampai triliunan, tapi ternyata hasil pemilu tak kunjung optimal dengan cenderung menempatkan orang-orang curang dalam kursi.

"Karena kita tahu, kita menyelenggarakaan pemilu mahal-mahal sampai triliunan. Tapi, yang kita hasilkan hanya orang-orang yang curang yang duduk dalam kursi," tandas Refly.***(Khairunnisa Fauzatul A/PikiranRakyat-Cirebon.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x