Network
RINGTIMES BALI- Petani Cengkeh mengeluh karena harga cengkeh merosot. Bernadus Palur, Seorang Petani cengkeh di Heso, Manggarai Timur mengakui, Harga cengkeh saat ini tidak ada kejelasan.
Ini tidak sebanding dengan lelah dan keringat petani. Hal inj dikatakan Bernadus saat dihubungi via telepon (Minggu, 9/8/2020)
"Harga cengkeh bukan hanya merosot, tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan. Pemerintah tidak memperhatikan nasib Petani. Harapan petani untuk bisa hidup dari hasil cengkeh pupus. Bukankah dengan menaikkan harga cengkeh, petani akan sangat terbantu di tengah masa Pandemi ini?" ungkap Bernadus .
Baca Juga: Jukung Terbalik, Satu Nelayan Selamat, Satu Menghilang
Lebih lanjut, Bernadus mengakui jika tahun ini cengkeh di kebunnya berbuah lebat. Petani kehilangan harapan karena panenan banyak tapi harga tidak jelas.
Menurutnya, petani berada dalam kebimbangan, memetik cengkeh di tengah harga yang tidak jelas hanya semata-mata agar anugerah Tuhan tetap dihargai.
Kampung Heso, Manggarai Timur Flores didominasi sektor pertanian. Tanaman perdagangan seperti Cengkeh, Kopi, Kemiri dan Kakao adalah tanaman utama yang ada di kebun warga Kampung.
Baca Juga: Ramalan Shio 9 Agustus 2020: Waspada! Beberapa Shio Alami Masalah
Para Petani sangat bergantung pada Hasil perkebunan. Saat panenan mereka merosot seperti sekarang ini, para petani merasa diabaikan dan keringatnya tidak mendapatkan hasil memuaskan.
Keluhan Bernadus mewakili keluhan seluruh Petani Cengkeh di Indonesia. Para petani Cengkeh yang bergabung di group Facebook "Berbagi info harga Cengkeh (Indonesia)" juga mengeluhkan hal yang sama.
Petani cengkeh di Sulawesi, Bali, Jawa, ambon dan Sumatera sering memposting keluhan tentang harga cengkeh yang merosot.
Baca Juga: Selain Bau, Ternyata Kentut Juga Punya Manfaat Loh Untuk Kesehatan
Dengan demikian, diharapkan pemerintah mendengarkan keluhan para petani cengkeh dan mengambil langkah menaikkan harga cengkeh. ***(Roby)
