Mengungkap Dugaan Suap Perizinan di Mall Pelayanan Publik Banyuwangi

- 17 Juni 2020, 14:38 WIB
Warga berjalan keluar dari Mall Pelayanan Publik di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/5). Mall Pelayanan Publik merupakan kantor pelayanan terpadu satu pintu yang memudahkan masyarakat untuk mengurus segala keperluan seperti perizinan, kependudukan, Surat Ijin Mengemudi, dan sebagainya di satu tempat.*/
Warga berjalan keluar dari Mall Pelayanan Publik di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/5). Mall Pelayanan Publik merupakan kantor pelayanan terpadu satu pintu yang memudahkan masyarakat untuk mengurus segala keperluan seperti perizinan, kependudukan, Surat Ijin Mengemudi, dan sebagainya di satu tempat.*/ /ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/kye/18.

Danang menyampaikan telah turun langsung ke lokasi proyek dan memerintahkan untuk mengganti barang-barang yang tidak sesuai RAB. Dan setelah kita cek memang benar telah diganti,” ungkap Hosy.

Hosy menambahkan, titik persoalan proyek tersebut yakni kelompok swadaya masyarakat (KSM) Agung Wilis tidak melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan.

Baca Juga: Bersama Rumah Konseling Kupas Tuntas Psikologi Seksual & Reproduksi

DPUCKPP menyampaikan bendahara KSM Agung Wilis, Abdurrohman adalah orang yang mengerjakan dan harus bertanggung jawab atas kesalahan pekerjaan,” pungkasnya.

Program Belajar di Rumah TVRI besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan menayangkan film Istirahatlah Kata-kata yang menceritakan tentang aktivis demokrasi sekaligus penyair Wiji Thukul.

Dilansir dari situs resmi Kemdikbud RI, Film Istirahatlah Kata-kata akan tayang pada Selasa (16/6/2020) Pukul 21.30 WIB.
Film yang diproduksi pada tahun 2017 itu disutradarai oleh Yosep Anggi Noen yang menceritakan aktivitas Wiji Thukul menjelang hilang.

Baca Juga: Jaksa Punya Alasan Tersendiri Terkait Tuntutan Kasus Novel Baswedan

Dilansir dari kontras.org, Pada tanggal 24 Maret 2000 Kontras telah menerima laporan dari keluarga korban Wiji Thukul atau hilangnya aktivis sekaligus penyair Wiji Thukul.
Hari-hari sebelum Fitri bulan Februari 1998. informasi terakhir sekitar bulan April-Maret 1998, Wiji Thukul sempat bertemu temannya tetapi sejak saat itu hingga sekarang (selama 2 tahun ini), Wiji Thukul hilang.

Hilangnya Wiji Thukul pada sekitar Maret 1998 diduga kuat berkaitan dengan aktivitas yang dilakukkan oleh yang bersangkutan.
Saat itu bertepatan dengan peningkatan operasi represif yang dilakukan oleh rezim Orde Baru dalam upaya pembersihan aktivitas politik yang berlawanan dengan Orde Baru.

Operasi pembersihan tersebut hampir merata dilakukan diseluruh wilayah Indonesia. Kontras mencatat dalam berbagai operasi, rezim Orde Baru juga melakukan penculikan terhadap para aktivis (22 orang) yang hingga saat ini 13 orang belum kembali.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x