RINGTIMES BALI – Nasib malang dialami oleh sorang pemuda bernama Trio Vauqi Firdaus, asal Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pria berusia 22 tahun tersebut diketahui meninggal dunia setelah menerima vaksin AstraZeneca, pada Rabu, 5 Mei 2021, di Gelora Bung Karno.
Sebelum Trio meninggal, ia sempat mengeluh pada kakaknya, bahwa badannya meriang dan mengalami sakit kepala, hingga jatuh lemas. Hal tersebut Trio rasakan setelah ia disuntik vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Indonesa Kembali Terima 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Pada Tahap Kedua
Akhirnya keluarga membawa Trio ke rumah sakit. Trio sempat mendapat tindakan medis, namun beberapa saat kemudian nyawanya tidak bisa tertolong.
Hingga kini, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) masih mendalami kasus tersebut dan belum bisa memberi pernyataan tentang penyebab kematian Trio karena vaksin AstraZeneca.
Dilansir Ringtimesbali.com dari Healthline, vaksin AstraZeneca memiliki manfaat yang banyak, namun perlu diketahui vaksin itu juga memiliki efek samping pembekuan darah dengan trombosit darah rendah, hal tersebut disampaikan oleh regulator obat-obatan Uni Eropa pada 7 April 2021.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Terawan Tuai Kontroversi, Ilmuwan: Inovasinya dari Amerika dan Tidak Akurat
Pernyataan tersebut muncul setelah Komite Keamanan European Medicines Agency (EMA) menerima 86 kasus pembekuan darah langka, dari sekitar 25 juta orang yang disuntik vaksin AstraZeneca di Uni Eropa dan Inggris.
Sebagian kasus tersebut dialami oleh orang dewasa yang berusia di bawah 60 tahun. Komite keamanan EMA sendiri merekomendasikan pada orang dewasa di bawah 60 tahun agar diberi vaksin Covid-19 lainnya.