Network
RINGTIMES BALI - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan ditambah gempa bumi membuat pemerintah mengambil berbagai langkah. Salah satunya dilakukan Gubernur Kalimantan dengan menaikkan status Kalimantan menjadi Tanggap darurat.
Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat melihat dari kondisi Kalimantan yang masih terdampak musibah. Ditambah debit air di berbagai wilayah masih belum mengalami penurunan.
Baca Juga: Bencana Longsor di Sumedang, Kemensos Salurkan Bantuan Rp1.503 Miliar
Keputusan ini diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah. Dalam surat tersebut, menyebutkan perubahan status dari siaga menjadi tanggap darurat atas bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang di tahun 2021, sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari postingan di akun Instagram @lambe_turah pada 15 Januari 2021.
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah keluarnya surat pernyataan tersebut, pihak terkait akan melaksanakan upaya penanggulangan bencana. Hal ini akan dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi Kalimantan Selatan.
Terkait surat pernyataan tersebut, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyatakan untuk meningkatkan status penanggulangan bencana. Salah satunya dengan menyiapkan logistik bagi warga.
Dilansir dari laman ANTARA, Pemkot Banjarmasin mendirikan lima posko di lima kecamatan dan 52 kelurahan. Selain itu juga menjadikan ruang publik sebagai tempat penampungan sementara bagi warga yang mengungsi.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Siapkan Tas Siaga Bencana, Apa Sajakah Isinya
Pemkot juga telah menyiapkan tim yang terdiri dari BPBD, Dinsos, Dinkes, Satpol PP Damkar dan Linmas dengan dibantu relawan bencana dari Tagana dan lainnya. Pemerintah juga telah membuat Hot Line bagi masyarakat.
