Ungkap Alasan Pria Zaman Sekarang Banyak yang Lajang dan Kurang Tertarik Pacaran

- 1 Maret 2023, 11:20 WIB
Ilustrasi alasan pria zaman sekarang banyak yang lajang dan kurang tertarik pacaran.
Ilustrasi alasan pria zaman sekarang banyak yang lajang dan kurang tertarik pacaran. /Pixabay/Noname_13

RINGTIMES BALI - Ungkap alasan pria zaman sekarang banyak yang lajang dan kurang tertarik pacaran, lebih senang menghabiskan waktu sendiri. Studi Pew research menunjukkan ada pergeseran laki-laki menjadi kurang tertarik kencan sebanyak 60 persen.

Faktanya alasan pria zaman sekarang banyak yang lajang dan kurang tertarik pacaran, rata-rata usia di bawah 30 tahun dan yang di atas juga sama. Presentase tersebut hampir dua kali lipat dari kelompok wanita saat melakukan uji coba dengan tema yang sama.

Dilansir dari psychologytoday.com, alasan pria zaman sekarang banyak yang lajang dan kurang tertarik pacaran, dengan banyak faktor yang memengaruhinya tidak hanya soal pilihan. Tingkat jatuh cinta sepertinya menurun dan mencapai titik rendah dalam 30 tahun.

Baca Juga: Tips Pulihkan Rasa Sakit dengan Cepat Agar Stres Anda Hilang dalam Sekejap!

Banyak hal tidak seperti dulu

Laki-laki yang cenderung hetero dan milenium dengan usia matang seperti generasi boomer telah melewati masa muda dengan penuh drama cinta. Sehingga wajar jika pada akhirnya mereka putar haluan untuk mencari wanita yang aktif dan romantis.

Dulu wanita yang justru menunggu kekasihnya datang dan sekarang kebalikannya, mereka bergantung pada investasi lawan jenis. Baik dalam keterikatan emosional maupun gairah, sehingga terkadang banyak juga yang akhirnya menjadi perempuan yang agresif.

Pandemi kemarin menjadi penghambat sebagai status quo pada kencan dengan usia remaja seperti mahasiswa sehingga fokusnya terarah ke akademik. Logikanya menuju ke ekonomi dan profesionalis dalam melakukan kegiatan apapun dengan status lajang.

Baca Juga: Temukan Tahapan Kesedihan Agar Anda Tak Merasa Paling Tersakiti!

Aktif women = on hubungan

Wanita muda terus mengejar hubungan intim pasca-pandemi, pria dapat meningkatkan keterampilan hubungan untuk menutup kesenjangan. Mereka bisa menghindari koneskuensi relatif dan menantang norma gender yang membuat mereka begitu cemas.

Mereka tampaknya melakukan yang sebaliknya, semakin menjauh dari hubungan kehidupan nyata dan ke dunia virtual yang lebih meyakinkan. Fred Rabinowitz, psikolog dan peneliti maskulinitas, menunjuk pada adaptasi era pandemi yang telah kehilangan kegunaannya.

Lelaki sekarang justru usia dini dan belum bisa menuju percintaan malah lebih paham, sesuai data dari America Serikat, Inggris, Australia, dan Itali. Presentase menunjukkan antara 76-87 persen pria berusia 18-29 tahun mengonsumsi pornografi secara teratur.

Baca Juga: Trik Manipulasi Diri untuk Anda yang Takut dengan Kematian, Kebiasaan Akan Terhenti!

Sulit nyambung

Kurangnya kepuasan dalam obrolan ternyata berdampak fatal karena harus berada pada pilihan antara lingkungan kencan yang intensif energi. Atau lebih ke arah percakapan yang sangat kompetitif, pria muda mengambil jalan yang paling sedikit perlawanannya.

Pilihan-pilihan ini akan memiliki konsekuensi relasional yang bertahan lama karena pria dan wanita memiliki lebih sedikit kesempatan berkencan. Bingung untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi, kenyamanan dalam hubungan.

Kabar baiknya adalah semua pria lajang muda ini dapat memilih  untuk berfokus pada pengembangan keterampilan hubungan. Dimulai dengan memprioritaskan kembali pengembangan asmara dalam hidup mereka untuk kesejahteraan mereka sendiri.

Baca Juga: The Five of Cups dan Hierophant Akan Jelaskan Kondisi Anda dengan Energi Terpendam

Tidak berarti berkencan pada tahun 2023 akan menjadi proses yang tidak menyakitkan secara emosional, karena sama-sama mementingkan karier. Baiknya cari yang cocok dan jangan paksakan atau terlalu mengejar seseorang dengan berlebihan, stay cool!***

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x