Tips Memilih Pasangan, Buya Yahya: Jangan Seperti Gula Jawa Rasa Cokelat

28 November 2021, 11:39 WIB
ilustrasi pernikahan /tangkapan layar instagram @pesona_taksubali

RINGTIMES BALI – Manusia memang ditakdirkan berpasang-pasangan dalam hidupnya. Bagi mereka yang masih lajang, memilih pasangan adalah hal yang patut dijadikan prioritas. Perihal memilih pasangan juga diatur dalam Islam agar kita tak salah pilih. Lalu bagaimana cara memilih pasangan yang tepat dalam pandangan Islam?

Menurut Buya Yahya, memilih pasangan tidak boleh berlandaskan atas keterpaksaan. Istilahnya gula jawa rasa cokelat, cinta yang buta seperti telanjur cinta tidak bisa dijadikan alasan untuk memilih pasangan.

Dilansir dari kanal youtube Al Bahjah TV, berikut tips memilih pasangan.

Baca Juga: 4 Penyebab Istri Selingkuh Jarang Ketahuan, Salah Satunya Insting Tajam Wanita

Dalam memilih pasangan, Anda perlu mengosongkan hati dari bias kriteria-kriteria duniawi. Menilik anjuran Rasulullah, seorang wanita dinikahi karena kecantikannya, kekayaannya, perilakunya, serta agamanya.

Maka boleh bagi kita melihat kriteria pasangan dari kecantikan, kekayaan, perilaku, namun yang paling utama adalah melihat kualitas agamanya. Patokan ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Apabila tidak didapatkan keempat kriteria tersebut, maka sebaiknya mengutamakan agamanya.

Untuk itu, pemahaman ini perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, agar dalam memilih pasangan tidak buta.

Baca Juga: 3 Momen Istimewa untuk Merayu Suami, Salah Satunya Ketika Asik Diajak Ngobrol

Bagi seorang perempuan, ia tetap memiliki hak untuk memilih sebagaimana dicontohkan oleh Khadijah, istri Rasulullah. Sehingga, tidak ada batasan gender mengenai siapa yang memulai duluan dalam memilih pasangan.

Karena seorang perempuan tidak bisa terus-menerus menunggu untuk mendapatkan pasangan yang terbaik. Dikisahkan Umar bin Khattab pernah mendatangi rumah Abu Bakar untuk menjodohkannya dengan anak perempuannya.

Kemudian, Umar bin Khattab mendatangi rumah Utsman bin Affan, namun lagi-lagi Umar mendapat penolakan. Ternyata yang akan menikahi putrinya adalah Rasulullah SAW. 

Baca Juga: 3 Alasan Pasangan Suka Selingkuh, Salah Satunya Sering Main Medsos

Dari kisah ini dapat diambil hikmah bahwa orangtua diperkenankan memilihkan jodoh yang terbaik untuk putrinya. Namun, apabila mengalami penolakan, maka sebaiknya tetap berpikir positif bahwa akan ada jodoh terbaik yang sedang menanti.

Adapun memilih pasangan dalam Islam dianjurkan melalui perantara, agar dapat disampaikan kepada orang yang tepat.

Jika ada seorang perempuan ada niat baik ingin melamar seorang laki-laki, maka bisa dibantu melalui perantara seperti ustadz.

Baca Juga: 7 Tanda Pria Setia Calon Suami Idaman Wanita, Salah Satunya Tepati Janji

Apabila pria tersebut benar-benar orang yang baik, maka dapat dipastikan hati dan pikirannya masih bersih. Sehingga, mudah baginya untuk membuka hati bagi perempuan yang baik tersebut.

Setelah memilih calon, maka sebaiknya memohon kepada Allah SWT melalui istikharah. Dalam istikharah kita tidak boleh memaksa, melainkan harus dengan hati yang netral sehingga diperoleh petunjuk kebeneran dari Allah SWT tentang jodoh yang terbaik versi-Nya.*** 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler