RINGTIMES BALI – Cita rasa pedas menjadi rekomendasi kuliner yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri, sedikitnya ada sebelas jenis kuliner sambal otentik.
Rasa pedas yang ditimbulkan berasal dari cabai yang biasa diolah dalam masakan. Rasa pedas tersebut muncul karena adanya zat aktif bernama capsaicin.
Untuk menguji tingkat kepedasan cabai, terdapat cara khusus yang tidak bisa diukur secara langsung dengan lidah. Biasanya, cara ini dilakukan dengan menggunakan Skala Scoville (SHU).
Baca Juga: Ternyata Makan Cabai Bikin Umur Panjang, Berikut 4 Manfaat Konsumsi Cabai Untuk Kesehatan
Jika Anda berpikir Indonesia menempati urutan teratas dalam cabai terpedas di dunia, tentu salah besar.
Menurut Guinness World Records, Carolina Reaper menempati posisi puncak sebagai cabai terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan dari 1.641.000 sampai 2.200.000 SHU. Sungguh tak terbayangkan bagaimana pedasnya, bukan?
Statusnya sebagai cabai terpedas di dunia, menimbulkan beberapa fakta unik dan menarik untuk diketahui. Berikut faktanya, sebagaimana dilansir Ringtimes Bali melalui laman Huffpost pada Senin, 8 Januari 2021.
1. Mirip ekor kalajengking
Carolina Reaper memiliki panjang sekitar lima sampai tujuh sentimeter, dengan tekstur permukaan yang berkerut. Cabai ini umumnya memiliki bentuk berbeda-beda, tergantung pada tanah dan iklim tempatnya ditanam.