RINGTIMES BALI – beberapa jenis kanker dapat berkembang pada organ-organ dalam tubuh. Namun kanker paru-paru adalah kanker yang paling umum terjadi di dunia.
Seperti yang dilansir dari laman Healthline, menurut American Lung Association, terdapat 2,1 juta kasus baru di tahun 2018, serta 1,8 juta kematian akibat kanker paru-paru.
Tanpa diragukan lagi, perokok aktif pastinya memiliki peluang terbesar terkena risiko kanker paru-paru. Semakin banyak dan lama waktu merokok, maka semakin besar pula kemungkinan risiko terkena kanker paru-paru.
Baca Juga: Waspadai 5 Gejala ini, Paru-paru Anda Mungkin Sedang Bermasalah
Kanker paru-paru bisa menyerang siapapun. Namun sekitar 90 persen terjadi pada orang yang merokok.
Hal lain juga disebutkan, menurut center for disease control and prevention (CDC), perokok mempunyai peluang 15 sampai 30 kali lebih mungkin terkena kanker paru-paru daripada bukan perokok.
Mantan perokok masih berisiko terkena kanker paru-paru, tetapi berhenti merokok dapat menurunkan risiko tersebut secara signifikan. Dalam 10 tahun setelah berhenti, risiko kematian akibat kanker paru-paru turun hingga setengahnya.
Baca Juga: Ketahui Jenis Paru-paru Bocor, Begini Gejala dan Penyebabnya
Akan tetapi tidak semua pengidap kanker paru-paru adalah perokok. Bahkan menghirup asap orang lain, juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru atau istilahnya disebut dengan perokok pasif.