RINGTIMES BALI- Selama beberapa bulan terakhir ini dunia seakan terfokuskan pada pandemi covid-19.
Bagaimana tidak, virus covid-19 merupakan virus yang sangat berbahaya dan bisa mematikan manusia.
Walaupun covid-19 sangat populer dan berbahaya pada era ini, jangan sampai diri teralihkan oleh penyakit-penyakit yang lainnya.
Baca Juga: Meski Pahit, Pare Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Menjaga kesehatan tubuh adalah kuncinya, jangan hanya sekedar mematuhi protocol kesehatan yang ketat tetapi tidak memperhatikan kesehatan tubuh.
"Meskipun ancaman virus corona sangat serius dan pantas mendapatkan perhatian lebih yang diterimanya mungkin di beberapa tempat pencemaran udara lebih banyak," ujar Michael Greenstone, the Milton Friedman Distinguished Service Professor and creator of the AQLI.
Data baru dari Air Quality Indeks (AQLI) mengungkapkan polusi udara memotong harapan hidup global selama hampir 2 tahun, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Daily Mail.
Baca Juga: Khasiat Biji Bunga Lotus, Dapat Atasi Penuaan
Hampir seperempat populasi dunia tinggal di 4 negara Asia selatan yang termasuk yang paling tercemar yaitu Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan.
AQLI menemukan bahwa populasi ini akan melihat rata-rata umur mereka dipotong 5 tahun, setelah terpapar pada tingkat polusi 44 % lebih tinggi dari 20 tahun yang lalu.