Kali Perdana, FPA Bali Gelar Musyawarah di Tengah Pandemi Covid-19

- 1 Juli 2020, 21:08 WIB
Musyawarah FPA Bali (MUSPA) I, Rabu, 1 Juli 2020 di Denpasarpasar
Musyawarah FPA Bali (MUSPA) I, Rabu, 1 Juli 2020 di Denpasarpasar /

Dokter Tuti menambahkan diperlukan koordinasi intensif antara penjangkau dan petugas layanan kesehatan. Selain itu, distribusi obat ARV juga aperlu diatur sesuai stok obat yang tersedia. Adanya pembatasan mobilitas di era Covid-19, distribusi ARV jadi terganggu, sehingga alokasi dan distribusi obat kepada ODHA juga diatur sedimikian rupa. Pemerintah terus berupaya menjamin ketersediakan dan distrubsi ARV sehingga kesehatan odha tetap terjamain. Diharapkan, dalam situasi pandemi Covid-19 upaya pencegahan dan penanggulangn AIDS di Bali tetap dapat dijalankan secara efektif.

Dalam pertemuan setengah hari itu, FPA membahas aturan organisasi dan kelengkapannya. Para peserta memilih Dewan Kehormatan yang terdiri dari Prof. DR. dr. Ketut Tuti Parwati Merati, SpPD-KPTI, FINASIM; I Ketut Sukanata, SH; I Made Adi Mantara, SH; Ni Luh Putu Nilawati, SH, MH; dan Anton Muhajir. Mereka berasal dari latar belakang termasuk dokter, praktisi hukum, aktivis, dan jurnalis.

Baca Juga: 'Jagadita' Daftar ke Golkar Jembrana, Genderang Perang Medsos Ditabuh

Adapun Dewan Pengurus yang ditetapkan adalah Ketua dr Made Oka Negara, M.Biomed, FIAS; Sekretaris Fais Abdillah; dan Bendahara Dra Flora Yuliana; Ketua Etik Ni Putu Ayu Cempaka R., S.Sos; dan Ketua Pendidikan Drs Efo Suarmiartha, M.Si.

Setelah ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengurus FPA Bali periode 2020 sampai dengan 2025, Oka Negara menerima tongkat estafet dari dr Tuti Parwati sebagai pendiri dan Ketua FPA pertama.

“Saya berharap forum ini bisa melanjutkan kerja sama apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 apalagi namanya Forum Peduli sehingga membutuhkan komitmen dalam penanggulangan HIV AIDS,” katanya.

Baca Juga: Tak Ada Job Dimasa Covid 19, Musisi dan Penyanyi Jembrana Rame-Rame Banting Setir

Oka Negara melanjutkan bahwa jabatan ini juga menjadi tanggung jawab moral baru terutama dalam penanggulangan HIV AIDS di Bali. Sebab, Oka Negara meyakini bahwa ini sekaligus menjadi bhaktinya.

“Ini kepercayaan besar bagi saya dan saya berharap bisa mengembannya dengan baik karena saya yakin seseorang berarti bukan dari gelar, jabatan, dan kekayaan yang dia punya, tetapi dari apa yang dia berikan kepada orang lain,” kata Oka Negara.

Forum Peduli AIDS (FPA) Bali merupakan organisasi sosial nirlaba yang beranggotakan pegiat HIV-AIDS (baik perorangan maupun lembaga) untuk mendukung upaya penanggulangan HIV di Bali. Di Bali, Forum lembaga peduli AIDS (FLPA) telah lahir pada tahun 1997. Gerakannya berbasiskan pencegahan, menghapus stigma dan deskriminasi. Dasar lahirnya FLPA waktu itu lebih karikatif dan empati dan berfungsi sebagai media koordinasi, kerjasama, dan media konsultasi.

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x