Tidak hanya diminimalisir. Perilaku overthinking seseorang juga dapat diperbaiki dengan melakukan Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) atau terapi berpikir kognitif.
Bagaimana CBT bekerja?
Istilah neuro-science ‘metakognisi’ (mengenali pikiran pribadi) diperlukan dalam memperbaiki pola pikir overthinking.
Baca Juga: Lingkungan Kerja dan Pendidikan Bisa Menjadi Titik Awal Masalah Kesehatan Mental
Dalam hal ini, dr Andreas Kurniawan menyatakan bahwa Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) merupakan terapi yang tepat.
“Cognitive artinya pikiran, behaviour artinya perilaku, jadi ini merupakan terapi untuk mengenali bagaimana pikiran dan perilaku seseorang,” ujarnya.
dr Andreas Kurniawan juga memperkenalkan istilah cognitive error (pola pikir yang salah), ditandai oleh pemikiran yang berkata kunci ‘selalu’ dan ‘pasti’.
Baca Juga: Simak Remaja yang Rawan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Khususnya Saat Pandemi
Dengan menganalisis pola pikir tersebut, didapat kata kunci yang lebih adaptif, seperti mengganti kata ‘selalu’ dengan ‘hari ini’.
“Contohnya, A selalu membuat kesalahan, pasti akan diulangi lagi,” papar dr. Andreas.