Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, alkohol bisa menjadi tambahan yang menyenangkan untuk makanan yang enak. Namun, konsumsi berlebihan bisa berdampak serius pada otak.
Baca Juga: Gawat, 2 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus
Penggunaan alkohol kronis menghasilkan penurunan volume otak, perubahan metabolisme dan gangguan neurotransmitter, yang merupakan bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.
Orang dengan alkoholisme sering kali mengalami kekurangan vitamin B1. Hal ini dapat menyebabkan gangguan otak yang disebut ensefalopati Wernicke, yang pada gilirannya dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff.
Sindrom ini dibedakan dengan kerusakan parah pada otak, termasuk kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, kebingungan dan ketidakstabilan.
Baca Juga: Bahaya Minum Alkohol Untuk Gula Darah, Penderita Diabetes Perhatikan Ini
Ikan Tinggi Merkurius
Merkuri adalah kontaminan logam berat dan racun neurologis yang dapat disimpan dalam waktu lama di jaringan hewan.
Ikan predator berumur panjang sangat rentan terhadap akumulasi merkuri dan dapat membawa jumlah lebih dari 1 juta kali konsentrasi air di sekitarnya.
Setelah seseorang menelan merkuri, merkuri menyebar ke seluruh tubuh mereka, terkonsentrasi di otak, hati dan ginjal. Pada wanita hamil, itu juga terkonsentrasi di plasenta dan janin.