RINGTIMES BALI - Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang.
Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang akan menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup penderita stroke, di samping itu akan menambah beban biaya kesehatan yang ditanggung keluarga dan negara.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga: Cara Praktis Cegah Kegemukan, Berikut Deretan Penyakit Akibat Obesitas
Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler, sebesar 7,4 juta disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner, dan 6,7 juta disebabkan oleh stroke.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, prevalensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 12,1 persen, tertinggi di provinsi Sulawesi Selatan 17,9 persen dan terendah provinsi Papua Barat, Lampung, dan Jambi 5,3 persen.
Adapun prevalensinya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan kelompok umur : >75 tahun sebesar 67,0 persen; 65-74 tahun sebesar 46,1 persen; 55-64 tahun sebesar 33,0 persen; 45-54 tahun sebesar 16,7 persen; 35-44 tahun sebesar 6,4 persen; 25-34 tahun sebesar 3,9 persen; dan 15-24 tahun sebesar 2,6 persen.
Baca Juga: Ini Lokasi Nyeri pada Gangguan Jantung, Cek Sebelum Terlambat
Berdasarkan jenis kelamin, Laki-laki sebesar 12,0 persen, dan perempuan sebesar 12,1 persen