RINGTIMES BALI – serangan jantung merupakan kondisi darurat yang harus ditangani secara serius oleh medis. Serangan ini terjadi karena tersumbatnya aliran darah yang menuju ke jantung.
Apabila selama serangan jantung, suplai darah terhenti, maka akan ada beberapa jaringan yang mati. Hal ini dapat melemahkan jantung dan menyebabkan kondisi seperti gagal jantung.
Setiap orang memiliki risiko serangan jantung. Namun, seseorang yang memiliki faktor risiko tertentu akan lebih tinggi terkena serangan jantung.
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Jantung Tetap Sehat, Salah Satunya Berolahraga
Faktor risiko berupa usia, penyakit jantung ini paling umum menyerang pria berusia 45 tahun atau lebih dan wanita usia 55 tahun atau lebih. Kecenderungannya, pria atau wanita yang lebih tua lebih berisiko mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.
Faktor risiko yang mempengaruhi lainnya yaitu obesitas, merokok, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes, stres, penggunaan obat-obatan terlarang, kurangnya aktivitas fisik, sindrom metabolik, maupun riwayat serangan jantung dalam keluarga.
Di samping faktor risiko tersebut, gejala yang ditimbulkan serangan jantung bervariasi bagi kaum pria dan wanita. Terdapat gejala-gejala khusus yang menjadi perbedaan antara gejala pada pria dan wanita.
Baca Juga: Atasi Kanker dan Jantung Berikut Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan
Dilansir dalam Boldsky, pria dalam kemungkinannya, lebih rentan mengalami serangan dibandingkan dengan wanita. Sebagai hasil dari ribuan penelitian, para peneliti mampu memahami gejala serangan jantung yang khusus untuk pria.