Jelang Pilpres, Studi Temukan Kampanye Donald Trump Penyebab Makin Tingginya Covid-19 di AS

- 1 November 2020, 13:32 WIB
Jepang Pilpres, Studi Temukan Kampanye Donald Trump Penyebab Makin Tingginya Covid-19 di AS
Jepang Pilpres, Studi Temukan Kampanye Donald Trump Penyebab Makin Tingginya Covid-19 di AS /Rappler

RINGTIMES BALI - Tiga hari jelang Pemilihan presiden (Pilpres) AS, studi Universitas Stanford menemukan lebih dari 30 ribu kasus dan lebih dari 700 kematian akibat Covid-19 terkait dengan 18 tempat saat kampanye Donald Trump.

Ketika Presiden AS ini terus mengadakan kampanye besar hanya tiga hari sebelum pemungutan suara 3 November. Dirilis pada hari Jumat, laporan oleh para peneliti departemen ekonomi Stanford memeriksa tingkat infeksi Covid-19 di 18 tempat di seluruh negeri tempat Trump mengadakan kampanye antara 20 Juni dan 30 September.

Ia kemudian membandingkan tingkat infeksi pasca-reli di negara-negara tersebut dengan tingkat kasus Covid-19 di 18 negara yang sebanding dimana kampanye tidak diadakan.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

Hasilnya lebih dari 30.000 kasus dan lebih dari 700 kematian kemungkinan terkait dengan 18 peristiwa kampanye Donald Trump.

Demonstrasi "pada akhirnya menghasilkan lebih dari 30.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi secara bertahap" dan "kemungkinan menyebabkan lebih dari 700 kematian", para peneliti menemukan dilansir dari Al Jazeera.

Kematian tersebut tidak selalu orang yang menghadiri kampanye, studi tersebut menjelaskan, tetapi terkait dengan kasus-kasus yang berasal dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Donald Trump, Lawan Kandidat Terburuk Joe Biden Kemungkinan Saya Tinggalkan Amerika

“Analisis kami sangat mendukung peringatan dan rekomendasi pejabat kesehatan masyarakat mengenai risiko penularan Covid-19 pada pertemuan kelompok besar,” kata laporan itu. “Komunitas tempat demonstrasi Trump terjadi membayar mahal dalam hal penyakit dan kematian.”

Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, menggambarkan laporan itu sebagai "sugestif".

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x