Jika Donald Trump Menang Pemilihan Presiden AS, Ini Yang Akan Terjadi

- 1 November 2020, 10:40 WIB
Donald Trump.*
Donald Trump.* /screenshot twitter/Twitter.com/@realDonaldTrump


RINGTIMES BALI -
 Jika Presiden Donald Trump meraih kemenangan pemilihan dan menduduki Gedung Putih selama empat tahun lagi. Para Analis memperkirakan ini yang akan terjadi.

Ada sedikit keraguan akan ada kesinambungan kebijakan, kata para analis. Yang dikutip RINGTIMES BALI dari Straitstimes pada 1 November 2020.

Sementara laporan menunjukkan bahwa Presiden dapat mengubah Menteri Pertahanannya Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan tetap berada di Kabinet, kesetiaannya meningkat dengan berseri-seri dari Yerusalem di Konvensi Nasional Partai Republik untuk mendukung bosnya.

Elang China seperti penasihat ekonomi Peter Navarro juga akan tetap ada. Dan Presiden kemungkinan akan menuntut lebih banyak pembagian beban dari sekutu dengan imbalan pasukan di tanah mereka masalah untuk Korea Selatan dan Jepang  atau dia akan menarik beberapa dari mereka.

Baca Juga: Aktor Hollywood Sean Connery Meninggal, Almond: Orang Skotlandia Terhebat

Siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden AS pekan depan, yang pasti adalah bahwa hubungan antara Beijing dan Washington telah berubah secara permanen dan sikap hawkish terhadap China kemungkinan akan berlanjut, kata para analis.

Di tengah perang dagang yang tidak pernah berhenti dan hubungan diplomatik yang terus meningkat juga terdapat teka-teki antara Hong Kong dan Taiwan.

Bagi kepemimpinan Tiongkok, kemenangan baik untuk Presiden Donald Trump atau Joe Biden masing-masing akan membawa tantangannya sendiri, tetapi itu akan mengakhiri serangan Tiongkok saat ini yang telah mendominasi politik Amerika, kata Wang Huiyao, penasihat Kabinet Tiongkok dan pendiri Center for China and Globalization, sebuah wadah pemikir Beijing.

Baca Juga: Hebat! Donald Trump Raih 90 Juta Suara Dalam Sehari, Joe Biden Kalah Start

Pencapaian terbesar Presiden AS Donald Trump di Asia Timur adalah pertemuan bersejarahnya dengan Kim Jong Un di Singapura pada tahun 2018, yang menandai pertama kalinya seorang pemimpin Amerika bertemu dengan mitranya dari Korea Utara untuk menyelesaikan masalah nuklir.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: straitstimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x