Negara Uni Eropa Serempak Bela Prancis Setelah Dituding Hina Nabi Muhammad SAW, Kok Bisa?

- 29 Oktober 2020, 06:00 WIB
Negara Uni Eropa Serempak Bela Prancis Setelah Dituding Hina Nabi Muhammad SAW, Kok Bisa?
Negara Uni Eropa Serempak Bela Prancis Setelah Dituding Hina Nabi Muhammad SAW, Kok Bisa? /Instagram/@emmanuelmacron



RINGTIMES BALI -
Prancis mendorong Uni Eropa untuk mengambil tindakan terhadap Turki pada hari Selasa setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mempertanyakan kesehatan mental Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis.

Sebelumnya pada hari yang sama, Komisi Uni Eropa memperingatkan bahwa keanggotaan Turki di blok itu semakin jauh dari sebelumnya sehubungan dengan pernyataan Erdogan.

"Prancis bersatu dan Eropa bersatu. Pada Dewan Eropa berikutnya, Eropa harus mengambil keputusan yang memungkinkannya memperkuat keseimbangan kekuatan dengan Turki untuk lebih membela kepentingan dan nilai-nilai Eropa," kata Menteri Perdagangan Franck Riester kepada anggota parlemen.

Baca Juga: Tanggapi Pelecehan Terhadap Nabi Muhammad, Pemerintah Indonesia Panggil Dubes Prancis

Sebelumnya pada hari Selasa, Komisi Eropa memperingatkan bahwa komentar Erdogan membuat upaya Turki yang terhenti untuk bergabung dengan UE menjadi prospek yang lebih jauh.

"Seruan untuk boikot produk dari setiap negara anggota bertentangan dengan semangat kewajiban ini dan akan membawa Turki lebih jauh dari Uni Eropa," kata seorang juru bicara.

Beberapa barang Prancis telah dikeluarkan dari rak supermarket di beberapa negara Timur Tengah termasuk Qatar dan Kuwait. Riester mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pemerintah Prancis tidak merencanakan boikot timbal balik terhadap produk Turki.

Baca Juga: Akibat Hina Nabi Muhammad, Prancis Ingatkan Warganya untuk Waspada Tinggal di Negara Islam

Boikot tersebut kemungkinan akan berdampak marjinal pada ekspor Prancis.

“Jika ada niat nyata untuk merugikan ekonomi Prancis, maka semua produk Prancis akan diboikot,” kata Villers, mengamati bahwa sektor kedirgantaraan dan kemewahan yang lebih menguntungkan tidak terpengaruh.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x