RINGTIMES BALI - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad memicu kemarahan Umat Islam.
Apalagi Macron membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad atas dalih kebebasan berekspresi.
Kecaman demi kecaman terlontar dari berbagai tokoh dunia. Bahkan aksi pemboikotan terhadap produk-produk Prancis juga telah dilakukan sebagai bentuk protes atas pernyataan Macron.
Baca Juga: Pemilik Sim C Dapat Bantuan Dana Covid-19 Rp900.000, Ini Faktanya
Namun tampaknya amarah Umat Islam di seluruh dunia tidak menjadi perhatian penting bagi warga Paris, Prancis.
Menurut mereka, ada masalah yang lebih mengkhawatirkan daripada kemarahan Umat Islam Dunia, yakni pandemi Covid-19
Apalagi, belakangan Prancis mengalami kenaikan kasus positif Covid-19. Hal itu menurut mereka lebih mengkhawatirkan.
Baca Juga: Sebut Generasi Milenial Hanya Bisa Demo, Megawati ke Jokowi: Generasi Muda Jangan Dimanja!
Dikutip dari Al Jazeera, Silouane Tessak, warga dan pelajar di kota Paris menyatakan dia lebih peduli tentang masalah persebaran Covid-19.
Ini bukan waktu yang tepat untuk mengurusi ini (amukan muslim dunia)," jelasnya yang tinggal di utara kota Paris.