Semakin Memanas Hubungan Tiongkok dan AS, Beijing Kerahkan Pesawat Terbaru

- 1 Agustus 2020, 19:40 WIB
Pesawat tempur di bawah Komando Armada Timur Angkatan Laut China bersiap mengudara dari pangkalan militer di Provinsi Zhejiang awal Juli 2020.*
Pesawat tempur di bawah Komando Armada Timur Angkatan Laut China bersiap mengudara dari pangkalan militer di Provinsi Zhejiang awal Juli 2020.* /ANTARA/HO-ChinaMilitary/mii/

RINGTIMES BALI - Semakin memanasnya hubungan AS dan Tiongkok, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengerahkan Sejumlah pesawat tempur terbaru. 

Sejumlah pesawat tempur terbaru di kerahkan oleh Tiongkok di perairan Laut China Selatan tak lama setelah mengecam militer Amerika Serikat di Taiwan.

"Di antara pesawat tempur terbaru Tiongkok itu terdapat pesawat pengebom H-6G dan H-6J," ungkap Kolonel Senior Ren Guoqiang selaku Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (MND).

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Konflik AS dan Tiongkok di Laut China Selatan, Beijing Kerahkan Sejumlah Pesawat Tempur dan Pengebom

"Ini latihan rutin untuk membantu meningkatkan kemampuan pilot secara teknis dan taktis serta mengasah kemampuan tempur AL pada segala cuaca," ujarnya dikutip media resmi setempat, Sabtu 1 Agustus 2020.

Sebelum mengirimkan pesawat tempur, pihak Tiongkok telah mengecam tindakan AS yng mengirim personel militernya ke Taiwan dengan dalih melakukan latihan serta bertukar pengalaman.

Tindakan AS merupakan pelanggaran serius prinsip-prinsip dasar hubungan internasional dan komitmen politik AS terhadap Tiongkok. Ini bisa berdampak buruk dalam hubungan bilateral dan kemitraan antarmiliter Tiongkok dan AS, kata Ren yang dikutip laman resmi militer Tiongkok, Jumat 31 Juli 2020.

Dia mendesak AS segera mengoreksi kesalahannya, menghentikan kontak militer dalam bentuk apa pun dengan Taiwan, mematuhi prinsip satu Tiongkok serta tiga komunike bersama Tiongkok-AS, dan tidak akan mengulangi aksinya di Taiwan.

Ren menekankan bahwa Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tiongkok.

Bahkan menurut dia, masa depan Taiwan berada pada reunifikasi nasional karena kesejahteraan masyarakat Taiwan tergantung pada peremajaan sistem nasional.

Tiongkok memiliki ketegasan, penuh keyakinan, dan kemampuan yang memadai untuk menggagalkan segala bentuk intervensi eksternal dan upaya separatisme, kata Ren dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x