Anak itu awalnya mengalami beberapa gejala seperti sering kencing disertai rasa sakit.
Dokter Li kemudian melakukan sistoskopi, prosedur endoskopi untuk mengamati kondisi salurah kandung kemih menggunakan kamera mini.
Baca Juga: Dua Orang Reaktif Covid-19 Kabur dari RS PTN Unud Berhasil Diamankan
Terlihat jelas di dalamnya, terdapat bola-bola magnetik besi yang mulai karatan karena sering terkena cairan.
Akibatnya, kini bocah tersebut membutuhkan pembedahan minimal agar seluruh bola bisa keluar dengan selamat.
"Kami tak mampu mengeluarkan 20 bola tersebut lewat sistoskopi, jadi kami memilih untuk melakukan pembedahan seminimal mungkin," kata dr. Li.
Langkah ini mau tidak mau diambil karena saluran kencing atau uretra terlalu kecil untuk bola sebesar itu.
Beruntung, proses operasi berhasil dilakukan dan seluruh bola keluar dalam kondisi berwarna kecoklatan.
Baca Juga: Demi Tiongkok, Luhut Minta Petani Hentikan Tanam Sayur?, Cek Faktanya
Dokter Li sendiri mewajarkan tindakan tak biasa yang dilakukan bocah tersebut.