RINGTIMES BALI - Amerika Serikat melaporkan puing-puing roket Long March 5B milik China diprediksi akan jatuh tak terkendali ke Bumi pada Sabtu 8 Mei 2021.
Sehingga AS meminta China untuk bertanggung jawab untuk mengatasi ancaman yang akan berdampak pada manusia di bumi.
Komando Luar Angkasa Amerika Serikat diketahui sedang melacak puing-puing dari roket Long March 5B, yang pekan lalu meluncurkan modul utama stasiun luar angkasa permanen pertama China ke orbit.
Baca Juga: Di China iPhone Dianggap Ponselnya Orang Miskin
Puing roket tersebut diperkirakan sepanjang 30 meter, menjadi bagian dari puing-puing ruang angkasa terbesar yang jatuh ke Bumi.
Dilansir RINGTIMES BALI dari The Guardian, Aerospace Corp memperkirakan puing-puing roket China itu akan menghantam Pasifik dekat Khatulistiwa setelah melewati kota-kota AS bagian timur. Orbitnya mencakup sebagian besar planet dari Selandia Baru ke Newfoundland.
Selain itu, Departemen Pertahanan AS juga memprediksi puing itu jatuh ke Bumi pada hari Sabtu 8 Mei 2011, meskipun lokasi jatuhnya roket tidak dapat ditentukan sampai beberapa jam setelah masuk kembali ke Bumi.
Baca Juga: Seekor Kucing di China Bekerja Sebagai Model, Bayarannya Mencapai Rp22 Juta
Namun, Badan antariksa China belum mengatakan apakah roket itu dikendalikan atau akan turun di luar kendali. Tapi surat kabar Global Times, yang diterbitkan oleh Partai Komunis China, mengklaim material roket akan mudah terbakar di atmosfer, menimbulkan risiko bagi manusia.
Jonathan McDowell, astrofisikawan di Universitas Harvard telah meramalkan beberapa potongan roket akan tetap masuk kembali ke Bumi. Jika benar, itu setara dengan kecelakaan pesawat kecil.