Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sebut Penyimpangan Keselamatan

- 10 Januari 2021, 17:45 WIB
Media asing kembali menyoroti kecelakaan pesawat SJ 182. Mereka menyebut sektor penerbangan di ganggu penyimpangan keselamatan
Media asing kembali menyoroti kecelakaan pesawat SJ 182. Mereka menyebut sektor penerbangan di ganggu penyimpangan keselamatan /Twitter/flightradar24


RINGTIMES BALI -
Media asing kembali menyoroti kecelakaan pesawat SJ 182 yang diperkirakan jatuh di kepulauan Seribu pada 9 Januari 2020.

Salah satu media asal Amerika Serikat, The New York Times (NYT) menyebutkan sektor penerbangan Indonesia sebagai negara berkembang diganggu kecelakaan dan penyimpangan keselamatan selama bertahun-tahun.

 "Karena maskapai penerbangan Indonesia, terutama maskapai penerbangan berbiaya rendah berkembang pesat hingga mencakup nusantara yang luas, industri penerbangan domestik telah dirusak oleh perawatan pesawat yang buruk dan kepatuhan terhadap standar keselamatan," tulis The New York Times, seperti dikutip Ringtimes Bali pada Minggu 10 Januari 2021.

Baca Juga: Bencana Longsor di Sumedang, Kemensos Salurkan Bantuan Rp1.503 Miliar

Peristiwa kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak yang jatuh di perkirakan jatuh di perairan Kepualuan Seribu. Pesawat tersebut membawa 62 penumpang beserta awak kabin dan penumpang pada Sabtu, 9 januari 2021 kembali menjadi sorotan media asing.

Peristiwa kecelakaan ini terjadi 4 menit setelah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan pilot lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pontianak.

Data pelacakan Flightradar24 menunjukkan pesawat SJ 182 mendatar di ketinggian sekitar 10.000 hingga 11.000 kaki 3 menit lebih setelah lepas landas, sebelum turun dengan lebih cepat ke air hanya dalam waktu 14 detik.

Baca Juga: Usia Pesawat Dikhawatirkan Sebabkan Risiko Kecelakaan, Begini Kata Vincent Raditya

Salah satu media asal Amerika Serikat, The New York Times (NYT) menyebutkan sektor penerbangan Indonesia sebagai negara berkembang diganggu kecelakaan dan penyimpangan keselamatan selama bertahun-tahun.

Selama bertahun-tahun, maskapai penerbangan ternama Indonesia dilarang terbang ke Amerika Serikat dan Eropa oleh regulator negara tersebut. Maskapai penerbangan murah akan memulai bisnis, hanya untuk menyatakan kebangkrutan setelah kecelakaan mematikan.

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x