Network
RINGTIMES BALI - Film Mulan yang diharapkan bakal disambut hangat oleh penikmat film di pembukaan perdanannya pada akhir pekan di box Office China justeru 'keok' dan hanya menghasilkan angka yang mengecewakan yakni 23 juta dolar Amerika.
Jumlah ini disebut jauh dari yang diharapkan, demikian dilansir Ringtimes Bali dari ANTARA melalui Variety, Senin, 14 September 2020.
Pendapatan itu masih menjadi pendapatan kotor tertinggi pada akhir pekan.
Baca Juga: Kemarin, Film Mulan Menuai Boikot di Negara Asia, Cek Alasannya Disini
Film Mulan hanya berada di atas film sejarah lokal 'The Eight Hundred' yang meraup angka 21,7 juta dolar menurut data dari pelacak industri Maoyan.
Disney mungkin telah memilih untuk bersikap sembrono dan mengesampingkan sisi musik dalam upaya menarik penonton China, demikian sebut para pemain industri.
Ironisnya, pada hari Minggu 13 September 2020, penjualan tiket untuk 'The Eight Hundred' buatan China -- film perang patriotik yang juga tanpa humor -- telah melebihi penjualan 'Mulan'.
Baca Juga: Kemarin, Mulan Tayang Perdana di Layanan Streaming Disney Plus
Disney ternyata tidak terbantu dengan fakta bahwa otoritas China setempat memberlakukan aturan agar tidak ada liputan media untuk film tersebut demi meredam kemarahan yang berkembang di luar China atas hubungan 'Mulan' dengan wilayah barat laut China, Xinjiang.
'Mulan' syuting di daerah Xinjiang pada 2018 di mana terdapat pelanggaran hak bagi etnis muslim Uighur di kamp-kamp interniran. Pada bagian credit title, film ini justru mengucapkan terima kasih pada pemerintah setempat karena terlibat langsung dalam menjalankan kamp-kamp ini.
