Network
Para sukarelawan pun berinisiatif mencari baling-baling hingga menyelam ke sungai yang agak dalam. Ketika berhasil ditemukan, ternyata baling-baling itu berbeda dengan baling-baling speedboat Tangmo.
Baling-baling asli ber merk Mercury Enertia sedangkan baling-baling yang ditemukan adalah merk Yamaha Saltwater Series XL.
Yang membuat warganet semakin geram adalah sikap dari Ibu Tangmo. Awalnya Ibunya merasa sedih atas kematian puterinya tersebut.
Namun, ketika Ibunya diberikan kompensasi sebanyak 30 juta baht atau kurang lebih 13 miliar rupiah, ia memutuskan memaafkan kelalaian dua teman Tangmo dan ingin berhenti mengulik kasus kematian anaknya.
Ditambah lagi, Ibunya mengatakan kepada pers yang sudah diterjemahkan ‘saya tidak peduli orang berbicara buruk tentang saya, karena saya sudah terkenal, ibu selebriti. Jika anak saya tidak mati, saya tidak akan jadi terkenal. Ketika kamu adalah ibu selebriti, kemanapun kamu pergi, orang mengenal kamu. Sudahlah mereka bilang hal-hal buruk, saya tidak peduli’.
Sementara itu, ada dua barang di lokasi kejadian saat Tangmo jatuh yang ditemukan tim penyelam kepolisian, namun belum diungkap tentang isinya hingga saat ini.
Melihat ketidakadilan ini, warganet di Twitter pun menaikan hastag #blacklist_thailand_forholiday dan #justiceforTangmoNida yang kini sudah dipenuhi ribuan cuitan warganet.
“Parah bener, sekelas artis aja kalah, ngga dapat keadilan. Apalagi yang rakyat biasa, apalagi yang turis,” tulis @Ninidd18.
