Encik Nuh juga mulai memikirkan mana yang lebih baik, menghargai sejarah pemasangan meriam itu atau menghindari risiko yang bisa terjadi pada anak ayam yang lain.
Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Encik Nuh mengambil sebuah keputusan.
Baca Juga: Download Lagu What Makes You Beatiful dari One Direction MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik
“Baiklah, Bu. Besok sepulang dari melaut Bapak pindahkan meriam itu,” kata Encik Nuh kepada istrinya.
Keesokan harinya, sebagaimana janji Encik Nuh kepada istrinya, sepulang dari melaut Encik Nuh mencoba untuk memindahkan meriam itu.
Karena meriam itu kecil, Encik Nuh berpikir bahwa dia dapat mengangkat meriam itu sendiri.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Subtema 2 Kelas 4 SD MI Kurikulum 2013 Halaman 76 dan 77, Hebatnya Cita-Citaku
Oleh karena itu, dia tidak meminta bantuan tetangganya.
Terlebih lagi, Encik Nuh sadar bahwa di mata para tetangganya dia dianggap memiliki ilmu kebatinan yang cukup tinggi sehingga akan memalukan baginya, jika hanya untuk mengangkat meriam yang kecil itu, dia memerlukan bantuan orang lain.
Setelah memantapkan diri, Encik Nuh pun bersiap mengambil ancang-ancang untuk mengangkat dan memindahkan meriam itu.