“Misalnya, jabatan di sebuah pekerjaan, karena ya kalo misalkan kerjaannya gak ada atau ada pemecatan (PHK) atau misalnya kita keluar dari pekerjaan tersebut, ya sementara jadi kita kasih nol,” kata Daniel.
“Kalo misalnya gue dapat pasangan di dalam hidup gue, gue akan bahagia padahal pasangan atau orang, apapun itu juga, siapapu itu juga, itu sifatnya sementara banget karena dia gak akan hidup selamanya, jadi nol” lanjutnya.
Hal itu juga sama halnya dengan uang, sebanyak apapun uang ataupun kekayaan yang kita punya nilainya akan tetap nol karena hanya sementara.
Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Gelar Pengajian Guna Mengenang Kepergian Syekh Ali Jaber
Begitu pula dengan ketenaran di sosial media hanyalah bersifat sementara sehingga juga diberi nilai nol.
Hal ini dikarenakan mungkin ketenaran yang dicapai seseorang hari ini tidak mungkin sama dengan ketenaran di hari esok karena mungkin warganet beralih ke hal heboh lainnya.
Oleh karena itu, hasil analogi Daniel itu mengatakan semua yang bernilai nol itu berarti tidak memberikan kebahagiaan yang kekal bagi seseorang.
Daniel Mananta mengatakan bahwa kebahagiaan yang kekal yaitu Tuhan dan misalkan diberi nilai satu.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Ustad Yusuf Mansur Ajak Jamaah Berdoa dari Rumah
"Tadi, nilai nol, nol, nol, nol, kalau misalkan kita taruh satu di depannya, angka nol ini akhirnya menjadi bernilai, jadinya berapa gue enggak tahu. 1.000.000? 10.0000.0000? 100.000.000? 1.000.000.000?" jelasnya.