Kisah Nyata, Aku Hancur karena Pacarku Melakukan Kekerasan Emosional

- 13 April 2021, 07:19 WIB
Wanita yang mengalami pelecehan atau kekerasan secara emosional oleh kekasinya.
Wanita yang mengalami pelecehan atau kekerasan secara emosional oleh kekasinya. /PIXABAY

“Saya juga tidak suka fakta bahwa Aaron suka bermain-main dengan saya. Suatu kali, dia mengatakan kepada saya bahwa saya mungkin tidak akan pernah meninggalkannya karena saya tahu tidak ada pria lain yang menginginkan saya.” Imbuhnya

Butuh waktu lama bagi Natalie bahwa dirinya sedang mengalami kekerasan emosional namun sahabatnya menyadarkannya.

“Sahabatku yang menunjukkan bahwa aku berubah sejak bertemu Aaron. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya telah menjadi cemas, pemalu, dan penyendiri,” kata Natalie

Mendengar hal itu, Natalie pun mulai menganggap apa yang dilontarkan temannya itu ada benarnya.

“Teman saya benar. Ini bukanlah hubungan yang sehat dan suportif,” ujarnya

Natalie sadar bahwa dirinya pantas untuk dicintai dan mendapatkan yang lebih baik.

Natalie mengungkapkan memilih putus dengan Aaron tidak mudah. Meski begitu, Natalie harus menerima kenyataan bahwa dia telah dilecehkan secara emosional.

“Tanda-tanda pelecehan emosional biasanya tidak kentara dibandingkan dengan tanda-tanda penganiayaan fisik, tetapi sama menyakitkan, jika tidak, lebih.” Ujar Natalie

“Pelecehan fisik dapat meninggalkan bekas luka di tubuh, tetapi kata-kata kasar dan permainan pikiran manipulatif juga cukup dalam,” imbuhnya

Natalie mengungkapkan jikalau dia tidak berpisah dengan Aaron maka dia akan merugikan dirinya.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Herworld


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x