RINGTIMES BALI - Umumnya, daun tanaman Keladi memiliki bentuk yang menyerupai simbol hati. Tanaman dengan daun yang licin dan berlapis lilin ini terkenal memiliki ukuran yang cukup besar.
Selain itu, perawatannya juga tidak mudah. Meskipun caladium dapat tumbuh pada ruangan indoor maupun outdoor, tanaman hias ini baru bisa tumbuh subur dalam kondisi kelembapan tinggi, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Caladium juga tidak dapat toleransi pada cuaca dingin.
Baca Juga: Kolektor Wajib Tahu, Cara Tepat Pemupukan Tanaman Hias dari Aglonema Hingga Alocasia
Baca Juga: Setelah Aglonema dan Monstera, ini 15 Jenis Alocasia Tanaman Hias yang Sedang Trend Beserta Harga
Adapun ciri dari keladi, yaitu bentuk daun lebar memanjang ke depan membentuk hati, daun tipis, corak warna yang mencolok seperti hijau, putih, pink, dan merah, berumbi, dan tidak memiliki batang namun memiliki tangkai daun yang panjang.
Dilansir Ringtimesbali.com dari Kanal Youtube Fahri Orchid dan Outfit, 7 Desember 2020
1. Cahaya
Caladium membutuhkan banyak Cahaya, anda bisa letakakn dibawah atas plastik UV. Tidak hanya cukup pada pagi hari atau sore hari saja. Atau anda bisa juga menaruhnya pada atap viber. Sebab sinar matahari bisa mempercantik warna daun keladi.
2. Air
Caladium juga membutuhkan asupan air yang cukup. Anda bisa memberikan tatakan kosong yang diberi air, dan caladiumnya diletakkan diatas tatakan tersebut. Caladium membutuhkan yang namanya hot growing yaitu tempat yang lembab tapi suhu yang hangat hingga panas.
3. Media Tanam
Media yang bisa digunakan adalah untuk aroid, kualitasnya bagus karena sudah mengandung unsur hara yang bagus.
Baca Juga: Setelah Aglonema dan Monstera, ini 15 Jenis Alocasia Tanaman Hias yang Sedang Trend Beserta Harga
Baca Juga: 4 Aglonema Termahal di Indonesia, Mulai dari Harga 500 Ribu Hingga Puluhan Juta Rupiah
4. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara juga diperlukan pada tanaman hias. Sirkulasi udara juga membawa unsur hara yang terlarut udara yang diperlukan oleh tanaman caladium ini.
Sirkulasi udara kurang mengakibatkan kering, atau bintik-bintik putih. Udara juga membawa nitrogen dari udara yang diperlukan untuk perkembangan tanaman caladium
5. Pemupukkan
Ini bukan unsur utama dalam performa caladium. Gunakan pupuk organik, seperti pupuk kotoran kambing atau pupuk guano. Lakukan ini secara rutin setiap dua bulan sekali.
6. Penyiraman
Jika tanaman mulai terlihat akan mati, jangan lakukan penyiraman. Anda bisa menunggu sampai daun kembali muncul.
Proses ini memang akan cukup lama, tetapi keladi yang sudah mati, masih bisa hidup kembali jika diletakkan dalam pot dengan penyiraman yang benar
7. Bisa Semprotkan Insektisida
Anda bisa menyemprotkan caladium hias menggunakan cairan insektisida secara rutin agar terhindar dari hama-hama yang menyerang tanaman seperti hama ulat, kutu sisik, dan lain sebagainya.***