Berkat keuletan dan kegigihannya, usaha Zetria terus berkembang.
Sadar perlunya variasi produk, pada 2011 Zetria berinovasi mengembangkan kerupuk balado khas Minang.
Baca Juga: Kisah Sukses Nasabah BRI Memasarkan Kerajinan Bali ke Mancanegara
Biar produk yang didagangkan tidak hanya melulu kerupuk kulit saja. Produk olahan kerupuk yang ditekuninya menjadi salah satu oleh-oleh khas Minang.
Produk tersebut banyak dititipkan di warung-warung kecil, minimarket dan pusat oleh-oleh di Padang dan daerah sekitarnya.
Dalam sehari dia mampu memproduksi hingga 10 ribu bungkus kerupuk kulit dan kerupuk Balado.
Harga kerupuk jualannya bervariasi, dipasarkan mulai Rp1000-an per bungkus hingga ada juga yang Rp40.000 an per bungkusnya, tergantung kebutuhan pelanggan.
Berkat keuletan dan kegigihannya, Zetria meraih omzet mencapai Rp200 juta per bulan, bahkan cuan bisa bertambah lagi ketika permintaan sedang ramai.
Berdayakan Pekerja Perempuan
Untuk menjalankan roda usahanya, Zetria mempekerjakan 15 orang yang berasal dari sekitar rumahnya.