Network
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang artinya adalah Berbeda-beda tetapi tetap satu.
Bhineka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Sanskerta dan diambil dari kitab karangan Mpu Tantular yakni Kitab karangan Mpu Tantular yakni Kitab Sutasoma. Dalam kitab tersebut terdapat kutipan sebagai berikut:
'Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhineki rakwa ring apan kena parwanosenm mangka ng jinatwa kalawan siwatatwa tunggal, Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa'.
Artinya adalah:
'Bahwa agama Budha Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (budhha) dan Siwa adalah tunggal'. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua.
Jika diartikan satu per satu maka Bhinekka berarti beraneka ragam, Tunggal berarti satu dan Ika berati itu.
Kalimat itu sendiri merupakan pemersatu dan pemupuk toleransi bagi umat Hindui dan Budha di jalan Majapahit. Karena makna yang kuat tersebutlah maka kemudian pendiri bangsa menjadikan kalimat tersebut sebagai semboyan bangsa.
3. Makna semboyan Bhineka Tunggal Ika
- Mengandung makna meskipun Indonesia berbhinekka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Ini merupakan sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara sadara.
- Makna Bhineka Tunggal Ika yang kita pahami sebagai slogan bangsa Indonesia adalah bahwa Indonesia sebagai sebuah negara memiliki masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda baik itu kebudayaan, adat istiadat, agama, kepercayaan, bahasa, suku, ras, bahasa dan lain sebagainya namun identitas tetap satu yakni sebagai bangsa Indonesia yang utuh dan padu.
